Sabtu, 01/11/25 | 14:09 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home TIPS

Makan Cabai Bisa Picu Kanker Lambung dan Usus, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Kamis, 30/10/25 | 05:26 WIB

Jakarta, Scientia.id – Pedasnya cabai memang menggugah selera, tapi di balik kenikmatannya tersimpan risiko yang tak bisa diabaikan. Di Indonesia, hampir setiap hidangan terasa belum lengkap tanpa sambal. Namun, para ahli mengingatkan bahwa konsumsi cabai berlebihan dapat menimbulkan efek samping serius bagi saluran pencernaan, termasuk risiko kanker lambung dan kanker usus.

Penelitian yang dikutip dari Times of India menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan mulai menelusuri kaitan antara konsumsi cabai dengan peningkatan risiko penyakit kanker, khususnya pada sistem pencernaan.

Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Nutrition bahkan menemukan adanya hubungan kompleks antara cabai dan kanker saluran cerna. Meski capsaicin (senyawa utama dalam cabai) memiliki sifat antioksidan dan dapat memberikan manfaat bagi tubuh dalam dosis sedang, konsumsi berlebihan justru bisa berbalik membahayakan.

BACAJUGA

PPemko Bukittinggi Gelar Bimtek Keamanan Pangan bagi Pelaku Industri Rumah Tangga

PPemko Bukittinggi Gelar Bimtek Keamanan Pangan bagi Pelaku Industri Rumah Tangga

Rabu, 22/10/25 | 14:03 WIB
Golongan Darah O Disebut Punya Perlindungan Alami terhadap Serangan Jantung

Golongan Darah O Disebut Punya Perlindungan Alami terhadap Serangan Jantung

Rabu, 22/10/25 | 10:06 WIB

Menurut studi tersebut, makan cabai secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker yang menyerang esofagus, lambung, dan usus besar.

“Meskipun asupan cabai dalam porsi sedang dapat memberikan efek perlindungan karena sifat antioksidannya, tapi jika makan dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan risiko kanker,” tulis penelitian itu.

Senyawa capsaicin dikenal memberi sensasi panas pada cabai. Ia juga telah diteliti manfaatnya dalam meredakan nyeri, mengurangi peradangan, serta membantu proses pembakaran lemak. Namun, bila dikonsumsi terlalu sering (terutama dalam bentuk mentah atau sangat pedas) senyawa ini bisa menyebabkan iritasi kronis dan peradangan pada saluran pencernaan.

Dalam jangka panjang, kondisi tersebut bisa menyebabkan kerusakan sel dan meningkatkan risiko kanker. Para ahli menekankan, dampak ini sangat bergantung pada kuantitas, frekuensi konsumsi, serta cara pengolahan cabai.

Baca Juga: Liburan sambil Memetik Cabai

Meski demikian, konsumsi dalam kadar wajar tidak berbahaya. Justru, bila disertai pola makan seimbang, cabai dapat memberikan manfaat antioksidan dan anti-inflamasi yang membantu metabolisme tubuh.

Artinya, cabai tetap aman dikonsumsi selama tidak berlebihan. Seperti kata pepatah, yang berlebihan memang tidak pernah baik. (*)

Tags: CabaiKesehatanTipsTips Kesehatan
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Donizar Dorong Optimalisasi Pajak dan SDA: PAD Harus Jadi Motor Kemandirian Daerah

Berita Sesudah

Solok Raya Cup 2025 Berakhir Meriah, MMP FC Singkarak Raih Gelar Juara

Berita Terkait

Golongan Darah O Disebut Punya Perlindungan Alami terhadap Serangan Jantung

Golongan Darah O Disebut Punya Perlindungan Alami terhadap Serangan Jantung

Rabu, 22/10/25 | 10:06 WIB

Jakarta, Scientia.id - Bukan hanya gaya hidup dan pola makan, golongan darah ternyata juga memengaruhi risiko seseorang terkena penyakit jantung....

Banyak Anak Muda Terserang Vertigo, Dokter Jelaskan Penyebab dan Pola Hidup Pemicu

Banyak Anak Muda Terserang Vertigo, Dokter Jelaskan Penyebab dan Pola Hidup Pemicu

Senin, 20/10/25 | 05:50 WIB

Jakarta, Scientia.id - Fenomena anak muda terserang vertigo kini semakin sering terjadi di Indonesia. Jika dulu keluhan ini identik dengan...

Demi Hidup Hemat untuk Keluarga, Pria ini Rela Tinggal di Dalam Mobil

Demi Hidup Hemat untuk Keluarga, Pria ini Rela Tinggal di Dalam Mobil

Minggu, 19/10/25 | 15:26 WIB

Scientia.id - Selama hampir tiga tahun, seorang ayah di China memilih menjalani hidup tidak biasa, ia tinggal di dalam mobilnya...

Apakah Air Kelapa Berpotensi Cegah Batu Ginjal?

Apakah Air Kelapa Berpotensi Cegah Batu Ginjal?

Minggu, 19/10/25 | 10:45 WIB

Jakarta, Scientia.id - Batu ginjal merupakan salah satu gangguan paling umum pada sistem kemih dan menempati urutan ketiga setelah infeksi...

Main Medsos Sebelum Tidur? Ini Dampak Diam-Diam pada Otak dan Mental

Main Medsos Sebelum Tidur? Ini Dampak Diam-Diam pada Otak dan Mental

Sabtu, 18/10/25 | 17:46 WIB

Jakarta, Scientia.id - Menjelang waktu tidur, banyak orang tanpa sadar masih menatap layar ponsel, menelusuri media sosial hingga mata terasa...

Nasi atau Roti untuk Sarapan Diet? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Nasi atau Roti untuk Sarapan Diet? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Rabu, 15/10/25 | 05:49 WIB

Jakarta, Scientia.id - Banyak orang yang sedang diet kerap bingung memilih menu sarapan: nasi atau roti, mana yang lebih efektif...

Berita Sesudah
Solok Raya Cup 2025 Berakhir Meriah, MMP FC Singkarak Raih Gelar Juara

Solok Raya Cup 2025 Berakhir Meriah, MMP FC Singkarak Raih Gelar Juara

POPULER

  • Lari Pagi atau Sore, Mana yang Lebih Efektif ?

    Lari Pagi atau Sore, Mana yang Lebih Efektif ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Istilah-istilah Khusus dalam Mazhab Syafi’i

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BMKG: Suhu Panas di Pariaman Capai 33,5 Derajat dan Minim Potensi Hujan Hingga Awal November

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cuaca Panas di Pariaman Capai 31 Derajat, Firdaus Imbau Warga Jaga Kesehatan dan Ketersediaan Air Bersih

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024