Jakarta, Scientia.id – Tidak semua gerakan yoga membutuhkan kelenturan ekstrem. Salah satu pose yang paling mudah diikuti adalah legs-up-the-wall atau viparita karani, yakni berbaring dengan kaki disandarkan tegak ke dinding.
Pose ini termasuk dalam kategori inversion poses. Menurut Robert Saper, MD, MPH, Ketua Wellness and Preventive Medicine di Cleveland Clinic, inversion pose adalah posisi ketika tubuh bagian atas berada terbalik dari posisi normal.
“Ini berarti tubuh bagian atas terbalik dari posisi normalnya yang tegak,” ujar Saper.
Keunggulan viparita karani dibanding headstand atau shoulder stand adalah minim risiko tekanan pada leher. Pose ini dapat menjadi alternatif bagi orang yang tidak mampu melakukan inversi kompleks, sekaligus tetap memperoleh manfaat kesehatan.
Manfaat utama
Saper menuturkan, legs-up-the-wall dapat membantu sirkulasi darah, terutama bagi mereka yang sering duduk atau berdiri lama. Kondisi seperti insufisiensi vena bisa menyebabkan darah menumpuk di kaki, menimbulkan bengkak, hingga berisiko gumpalan darah.
“Dengan membalikkan dan menahan pose tersebut, aliran darah kembali lancar dan pembengkakan di kaki bagian bawah berkurang,” ungkap Saper.
Selain itu, pose ini juga berfungsi sebagai teknik relaksasi. Banyak pasien merasa lebih tenang setelah melakukannya, sehingga dapat menurunkan tingkat stres dan memberi efek positif pada kesehatan mental maupun fisik.
Anjuran latihan
Saper menyarankan, pose viparita karani dilakukan sekali atau dua kali sehari, terutama menjelang akhir sesi yoga restoratif.
Baca Juga: Wawako Padang Apresiasi Program MBG dan Layanan Kesehatan Gratis
Gerakan sederhana ini cocok untuk hampir semua orang, asalkan tidak memiliki gangguan leher atau tulang belakang. (*)