Jakarta, Scientia.id – Bengkuang atau bengkoang, kini semakin populer sebagai camilan sehat berkat kandungan nutrisinya yang melimpah dan manfaatnya bagi tubuh. Dengan rasa renyah dan sedikit manis, umbi ini kerap menjadi pelengkap hidangan hingga kudapan menyegarkan.
Dikutip dari USA Today, ahli gizi dan dietisien Valerie Agyeman, RDN, menyebut bengkuang sebagai makanan yang “sangat menyegarkan.” Dalam satu cangkir (130 gram) bengkuang mentah, terdapat 49 kalori, 6,4 gram serat, dan 26,3 miligram vitamin C — setara sepertiga kebutuhan harian orang dewasa.
“Lebih dari 90 persen wanita dan 97 persen pria belum memenuhi asupan serat harian,” ungkap Agyeman. Menambahkan bengkuang dalam pola makan dinilai sebagai cara praktis untuk mencukupi kebutuhan tersebut.
Manfaat Bengkuang untuk Kesehatan
Menjaga kesehatan jantung
Serat dalam bengkuang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat), menstabilkan tekanan darah, dan mengurangi risiko penyakit jantung maupun stroke. Studi tahun 2016 juga menunjukkan konsumsi 500 ml jus bengkuang menurunkan risiko pembekuan darah dan tekanan darah diastolik.
Baik untuk pencernaan dan usus
Bengkuang mengandung inulin, serat prebiotik yang mendukung pertumbuhan bakteri baik, melancarkan buang air besar, serta membantu menurunkan gula darah dan peradangan.
Potensi menurunkan risiko kanker
Ulasan ilmiah tahun 2021 mengungkap bengkuang mengandung fitokimia rotenone, yang diturunkan menjadi rotenoisin A dan B berpotensi untuk terapi kanker payudara dan hati. Antioksidannya juga membantu melawan stres oksidatif yang berkaitan dengan berbagai penyakit kronis.
Mendukung penurunan berat badan
Rendah kalori dan tinggi serat membuat bengkuang memberi rasa kenyang lebih lama, mengontrol lonjakan gula darah, dan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga baik untuk pencegahan diabetes tipe 2.
Baca Juga: Peneliti Temukan Buah Paling Sehat di Dunia, Ini Jawabannya
Dengan profil gizi yang lengkap, bengkuang dapat menjadi pilihan sehat untuk camilan atau pelengkap menu harian, baik dikonsumsi mentah, dijadikan jus, maupun diolah dalam masakan. (*)