Payakumbuh, Scientia.id – Di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Payakumbuh, Kamis (31/7), Dekranasda Payakumbuh dan The Sak Bali menggelar pertemuan membahas peluang kerja sama pemasaran produk UMKM ke kancah nasional dan internasional.
Acara ini dihadiri Ketua Dekranasda Eni Muis Zulmaeta, Ketua GOW Yeni Elzadaswarman, Ketua DWP Chece Rida Ananda, perwakilan The Sak Bali, OPD terkait, serta pelaku UMKM Kota Payakumbuh.
Dalam kunjungan tersebut, delegasi The Sak Bali meninjau langsung produk unggulan UMKM Payakumbuh, mulai dari tenun Balai Panjang, kerajinan kulit, rajut, bordir, songket, sulaman, anyaman, hingga eco-print.
Ketua Dekranasda, Eni Muis Zulmaeta, menyambut baik antusiasme The Sak Bali.
“Tamu kita dari The Sak Bali sangat tertarik dengan produk UMKM yang kita tampilkan hari ini. Saya berharap kerja sama ini akan memperluas pemasaran produk kita, mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, dan mengurangi pengangguran,” ujarnya.
Eni menekankan pentingnya kualitas dan konsistensi dalam pengembangan usaha.
“Ke depan, kami ingin pelaku UMKM Payakumbuh benar-benar siap menghadapi pasar global. Kami di Dekranasda siap mendampingi agar usaha mereka bisa tumbuh secara sehat dan berdaya saing tinggi,” katanya.
Perwakilan The Sak Bali, Caroline, menyatakan pihaknya menjadikan Payakumbuh sebagai pilot project kerja sama di luar Bali.
“Produk UMKM dari Payakumbuh akan kami bantu pasarkan hingga ke mancanegara. Kami juga akan menjajaki langsung para pengrajin agar kerja sama ini berjalan transparan dan saling menguntungkan,” jelasnya.
Baca Juga: Payakumbuh Lantik Kepala Sekolah dan Pengawas Baru, Fokus Tingkatkan Kualitas Pendidikan
The Sak, merek fashion internasional berbasis di Amerika Serikat sejak 1989, dikenal melalui produk tas rajut tangan (crochet) serta komitmennya terhadap keberlanjutan dan pemberdayaan pengrajin lokal. (*)