Jembatan sepanjang 12 meter ini menjadi penghubung vital antara Kecamatan Pauh dan Kecamatan Lubuk Kilangan. Selama bertahun-tahun, jembatan tersebut hanya bisa dilalui satu sepeda motor secara bergantian, sehingga sangat membatasi mobilitas warga.
Lurah Koto Luar, Susi Purnama Sari, yang mewakili Camat Pauh Titin Masfetrin saat peninjauan mengatakan, respons cepat ini adalah hasil dari kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, DPRD, serta seluruh elemen masyarakat.
“Alhamdulillah, usai pertemuan Minggu (27/7) antara Bapak Walikota Fadly Amran dengan Pak Yusri Latif dan tokoh masyarakat Koto Luar, hari ini pihak PUPR langsung turun. Ini bukti nyata bahwa aspirasi warga benar-benar didengar dan ditindaklanjuti,” ujar Susi.
Ia menambahkan, jembatan ini bukan hanya untuk pelajar dan pekerja, tapi juga menjadi jalur utama roda perekonomian warga. Dengan terealisasinya pembangunan ini pada tahun 2026 nanti, diharapkan aktivitas masyarakat semakin lancar dan produktif.
Di tempat terpisah, Yusri Latif menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur dasar di wilayah pinggiran kota memang menjadi fokus utamanya di DPRD. Menurutnya, wilayah seperti Pauh, Kuranji, Lubuk Kilangan, hingga Bungus adalah daerah penyangga ekonomi sektor pertanian Kota Padang yang harus mendapat perhatian khusus.
“Masih banyak PR infrastruktur di kawasan pinggiran yang harus dituntaskan. Kita tidak bisa hanya menunggu dana pokir, tapi juga harus mendorong realisasi dari APBD dengan sinergi bersama kepala daerah,” jelas Ketua DPC PKB Kota Padang itu.
Melalui dana pokir, Latif sudah memulai sejumlah program seperti perbaikan jalan tani, irigasi, pembangunan jembatan kecil, dan bantuan bagi kelompok tani serta peternak. Langkah-langkah ini diharapkan mampu memperkuat ekonomi warga dari sektor dasar.
“Saya siap menjadi perpanjangan tangan warga. Dan jika kepala daerahnya seperti Wali Kota Fadly yang cepat tanggap, saya optimis pembangunan di Kota Padang akan semakin cepat dirasakan masyarakat,” tegas Latif yang merupakan Anggota Komisi I DPRD Kota Padang.
Respon cepat Pemko Padang atas aspirasi warga Koto Luar ini menjadi contoh nyata bahwa sinergi antara legislatif, eksekutif, dan masyarakat dapat mempercepat pembangunan yang menyentuh kebutuhan mendasar rakyat.(yrp)