“Ini program yang baik untuk memperluas layanan PDAM. Dengan adanya penyambungan gratis, kebutuhan air bersih UMKM bisa lebih terjamin,” ujar Yosrizal.
Namun demikian, ia menekankan pentingnya tanggung jawab dari pihak UMKM dalam membayar tagihan air secara rutin. Menurutnya, keringanan biaya sambungan awal tidak boleh menjadi alasan bagi pengguna layanan untuk lalai terhadap kewajiban bulanan.
“Saya setuju dengan program ini, tapi catatannya jelas. UMKM yang menikmati fasilitas ini harus konsisten membayar tagihan airnya,” tambahnya.
Yosrizal juga mengingatkan PDAM agar tidak lengah dalam melakukan penagihan. Ia mendorong adanya regulasi yang tegas namun adil, agar tidak terjadi pembiaran terhadap pelanggan yang menunggak pembayaran.
“PDAM harus melakukan penagihan yang konsisten. Kalau ada yang telat bayar, jangan dibiarkan. Harus ada kesepakatan yang jelas, dan eksekusinya dijalankan oleh PDAM,” tegasnya.
Ia berharap, dengan program sambungan gratis ini, PDAM bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, meningkatkan kualitas layanan, dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Padang.
“Kalau jangkauan layanan PDAM makin luas, maka dampaknya juga akan terasa untuk kota ini secara keseluruhan. Terutama bagi pelaku UMKM yang sangat membutuhkan akses air bersih untuk mendukung usahanya,” pungkas Yosrizal.
Program sambungan air gratis ini merupakan salah satu bentuk komitmen PDAM Padang dalam meningkatkan pelayanan publik, sekaligus mendukung pertumbuhan sektor ekonomi kecil dan menengah di wilayah kota.(yrp)