Jalan tersebut sebelumnya sempat rusak parah dan terputus total akibat banjir pada 22 November 2024. Namun, berkat perhatian serius dari Pemprov Sumbar, melalui Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR), jalur penting ini kini sudah pulih 100 persen. Warga pun menyambutnya dengan penuh syukur.
“Saat jalan terputus, mobil dan motor tidak bisa lewat sama sekali. Tapi sekarang alhamdulillah sudah bagus, akses jadi lancar,” kata Safaruddin, Kepala Jorong Baiang, Rabu (23/7).
Ia menuturkan, jalan dan jembatan baru ini membawa dampak besar bagi warga, terutama dalam mempercepat aktivitas ekonomi dan mobilitas harian. Tak lupa, ia juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi dan jajaran Dinas BMCKTR.
“Kami sangat berharap pembangunan di Lubuak Malalo terus dilanjutkan. Masih ada jembatan kecil dan rusak yang perlu perhatian lebih,” ujarnya.
Menurutnya, kerusakan jalan saat itu disebabkan saluran air kecil yang tidak mampu menampung derasnya debit hujan, sehingga badan jalan terkikis dan terputus. Warga pun sempat membuat jembatan darurat dari balok kayu agar anak-anak tetap bisa berangkat sekolah.
Data dari Dinas BMCKTR mencatat, rehabilitasi dilakukan mulai 12 Maret hingga 9 Juni 2025. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pemasangan plat duiker, betonisasi jalan sepanjang 50 meter dengan lebar 6 meter dan bahu 1 meter, serta pemasangan batu dan mortar sepanjang 60 meter. Proyek ini didanai dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran 2025.
Jonni Firdaus, Kepala UPT SDN 08 Guguak Malalo, juga mengungkapkan betapa krusialnya jalan tersebut bagi aktivitas pendidikan. Saat akses jalan terputus, pihak sekolah bahkan sempat meliburkan siswa karena guru dan murid tidak bisa melintas.
“Sekarang alhamdulillah jalan dan jembatan sudah bagus. Malah jadi tempat nongkrong warga karena pemandangannya indah,” katanya sambil tersenyum.
Ia juga mengapresiasi kualitas konstruksi yang dinilai kokoh dan layak. “Terima kasih kepada semua pihak. Pemerintah benar-benar hadir untuk masyarakat,” tutup Jonni.
Dengan selesainya proyek ini, harapan warga akan pembangunan berkelanjutan pun kian besar. Rehabilitasi jalan bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga tentang hadirnya negara di tengah kebutuhan warganya.(Adpsb)