
Kabupaten Solok, Scientia.id – Pemerintah Kabupaten Solok terus berinovasi dalam memajukan sektor pariwisata, meski di tengah keterbatasan anggaran. Melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, upaya promosi wisata kini difokuskan lewat kolaborasi bersama komunitas, khususnya di bawah koordinasi Kepala Bidang Pemasaran, Vega Denia Suria.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Vega menyampaikan bahwa strategi promosi wisata saat ini bertumpu pada kolaborasi dengan komunitas lokal dan regional.
“Support-nya mungkin kecil, tapi efek promosinya luar biasa. Yang kerja itu komunitas. Mereka yang siapkan tenaga dan acara. Kita tinggal bantu yang bisa kita bantu, seperti izin dan tenaga kesehatan,” ujar Vega, sapaan akrabnya, Kamis (10/7/25)
Ia menegaskan bahwa meski anggaran pariwisata tahun ini mengalami efisiensi, geliat promosi tetap bisa berjalan dengan sinergi lintas pihak.
Beberapa event telah sukses digelar tanpa jasa Event Organizer, melainkan melalui kerja sama murni antara komunitas dan pemerintah.
Event-event yang digelar terbukti efektif mendatangkan wisatawan. Penginapan, homestay, hingga tempat makan dipadati tamu. Bahkan, wilayah Alahan Panjang dilaporkan mengalami lonjakan hunian saat kegiatan berlangsung.
“Testimoni peserta kemarin juga sangat positif. Banyak yang menginap di Lenggana dan sekitarnya. Homestay-homestay penuh, warung makan pun ramai,” ujarnya.
Vega juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terkait konsep homestay. “Homestay itu beda dengan penginapan atau vila. Homestay adalah rumah tinggal masyarakat yang menyediakan beberapa kamar untuk tamu, maksimal lima kamar,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, banyak warga masih menyamakan antara homestay, penginapan, dan villa, padahal masing-masing memiliki aturan dan perizinan yang berbeda. Terlebih, masih banyak masyarakat yang mengira bahwa dengan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), izin operasional sudah lengkap.
“NIB itu bukan izin usaha, tapi hanya identitas. Untuk izin operasional, tetap harus mengikuti prosedur di kantor perizinan, termasuk mengacu pada peta ruang dan skala usaha,” tegasnya.
Festival dan Event Wisata Menanti di Kabupaten Solok
Ke depan, Kabupaten Solok telah menyiapkan sejumlah agenda wisata seperti Festival Lima Danau, ajang lari ke Danau di Atas, serta event komunitas skuter yang diprediksi akan mendatangkan ribuan peserta pada Agustus mendatang.
“Kita ajak semua komunitas untuk bergerak dan menghidupkan Solok lewat kegiatan. Promosi jalan, event jalan, dan tentu saja dampaknya ke ekonomi masyarakat,” ujar Vega optimis.
Dengan strategi kolaboratif dan pemanfaatan potensi lokal, Pemkab Solok optimistis geliat pariwisata akan terus tumbuh, sekaligus memberikan multiplier effect bagi masyarakat.
Kita tunggu sepak terjang Vega Denia Suria selanjutnya dalam memajukan pariwisata Kabupaten Solok agar semakin dikenal, berkembang, dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat. (*)