
Kabupaten Solok, Scientia.id – Pemerintah Kabupaten Solok menunjukkan perhatian serius terhadap pengembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dengan menggandeng akademisi dari Universitas Andalas (Unand). Fokus utama kolaborasi ini adalah meningkatkan nilai bisnis koperasi dan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan usaha pupuk organik.
Komitmen tersebut disampaikan dalam temu ramah antara tim kerjasama Unand dan jajaran Pemkab Solok yang digelar di Aula Rumah Dinas Wakil Bupati Solok, Arosuka, Kamis (19/6). Hadir Direktur dan Komisaris DPUB Unand, Dr. Andani Ekaputra dan Dr. Arfa’i, serta Direktur PT Agro Unand, Syaifuddin Islami.
Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Solok, Ahpi Tuta Gusta Tusri, melaporkan bahwa saat ini sebanyak 74 nagari telah menyelesaikan proses pembentukan badan hukum Kopdes Merah Putih.
“Langkah selanjutnya adalah pemetaan potensi masing-masing nagari serta pelaksanaan studi kelayakan usaha. Tujuh Kopdes memiliki potensi kuat untuk dikembangkan sebagai sentra produksi pupuk organik,” jelas Gusta.
Sementara itu, Dr. Andani Ekaputra menegaskan dukungan penuh dari Unand dalam pendampingan pengembangan pupuk organik.
“Target kita meningkatkan serapan pupuk organik hingga 30%. Unand akan mendampingi nagari penghasil pupuk ini untuk menjaga kualitas produksi tanpa biaya pendampingan. Produksi ditargetkan mencapai 5.000 ton per tahun,” ungkapnya.
Unand juga tengah mengembangkan riset pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk, sejalan dengan program Solok Bersih yang dicanangkan Pemkab Solok.
Wakil Bupati Solok, H. Candra, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menekankan bahwa sekitar 56% masyarakat Kabupaten Solok adalah petani, sehingga penguatan sektor pertanian menjadi prioritas pembangunan daerah.
“Kami berharap ada pelatihan SDM untuk pengelola Kopdes Merah Putih serta pendampingan manajemen dari Unand agar koperasi ini tidak hanya legal, tapi juga profesional,” tegasnya.
Candra juga menyoroti kondisi BUMNag di Kabupaten Solok yang masih belum maksimal. Dari 74 nagari, hanya 10 BUMNag yang dinilai sehat. Oleh karena itu, tujuh Kopdes potensial akan diprioritaskan dalam pengembangan pupuk organik.
Baca Juga: Pemkab Solok dan BNN Bersinergi Perangi Narkoba hingga ke Tingkat Nagari
Dengan adanya kolaborasi ini, Pemkab Solok berharap Kopdes Merah Putih dapat menjadi motor penggerak ekonomi nagari sekaligus memperkuat ketahanan pangan melalui pertanian berkelanjutan. (*)