Agam, Scientia.id – Jalan aspal hotmix dari Simpang Padang Lua sampai ke SMA N 1 Banuhampu Kabupaten Agam yang telah dilakukan pengaspalan kurang lebih 1 tahun ini berpotensi cepat rusak.
Pantau media ini di lapangan, Rabu (4/6/2025), ditemukan di beberapa titik lapisan paling atas pada konstruksi jalan jenis AC-WC (Asphalt Concrete Wearing Course) telah ada yang berlubang.
Selain itu, di beberapa titik pada bagian tepi jalan di kawasan jalan raya Padang Lua-Maninjau, Pakan Sinayan, Kecamatan Banuhampu tersebut mengalami keretakan.
Akibat terdapatnya keretakan yang cukup lebar ini sehingga mengakibatkan marka jalan yang berwarna putih itu jadi mengular.
Dari laporan diterima media ini, jalan tersebut baru sekitar 1 tahun ini selesai diaspal. Pengaspalan dari perempatan Padang Lua hingga ke SMA N 1 Banuhampu sepanjang sekitar 1,5 Km.
Andriadi (40), salah seorang warga yang melintasi kawasan jalan tersebut mengaku kecewa dengan kondisi jalan yang sudah ada lubangnya itu.
“Meski belum besar, tapi ketika kita melindas lubang tersebut, kita jadi kaget,” tuturnya.
Ia menilai terdapatnya lubang pada tengah jalan tersebut bisa membahayakan pengguna jalan saat lewat.
Terhadap kondisi jalan seperti itu, tidak salah rasanya dilakukan kembali uji labor guna mengetahui kualitas aspal AC – WC di jalan itu.
Untuk diketahui, uji laboratorium AC-WC bertujuan untuk memastikan kualitas dan kinerja campuran sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Uji laboratorium AC-WC meliputi uji berat volume, stabilitas, kelelehan, kuosien Marshall, void in mix (VIM), voids in the mineral aggregate (VMA),dan voids filled with asphalt (VFA).
Baca Juga: Aksi Mogok Sopir Pengganti PT Dharmasraya Lestarindo, Jalan Masuk ke Pabrik Diblokir
Uji Laboratorium AC-WC:
1. Uji Berat Volume: Menentukan berat volume campuran aspal untuk memastikan konsistensi dan kepadatan yang sesuai.
2. Uji Stabilitas: Menentukan kemampuan campuran aspal untuk menahan beban lalu lintas tanpa mengalami deformasi yang berlebihan. Uji ini dilakukan dengan menggunakan pengujian Marshall, yaitu dengan menguji sampel AC-WC yang dikompresi dan diuji kekuatannya.
3. Uji Kelelehan (Flow): Menentukan kemampuan campuran aspal untuk menahan deformasi permanen akibat beban lalu lintas yang berulang.
4. Uji Kuosien Marshall: Menentukan perbandingan antara stabilitas dan flow.
5. Uji VIM (Void in Mix): Menentukan jumlah ruang kosong di dalam campuran aspal.
6. Uji VMA (Voids in the Mineral Aggregate):Menentukan jumlah ruang kosong di antara agregat.
7. Uji VFA (Voids Filled with Asphalt):Menentukan persentase ruang kosong di antara agregat yang terisi aspal.
8. Uji Kadar Aspal: Menentukan persentase aspal dalam campuran aspal beton.
Contoh Pengujian:
* Pengujian Marshall: Merupakan metode standar untuk menguji stabilitas dan flow campuran aspal.
* Pengujian Kekuatan Lentur: Mengukur kemampuan campuran aspal untuk menahan beban yang diterapkan pada bagian lentur jalan.
Tujuan Pengujian:
* Memastikan kualitas campuran AC-WC sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
* Memastikan kinerja jalan AC-WC tahan terhadap beban lalu lintas dan kondisi lingkungan.
* Memastikan perkerasan jalan memiliki umur pakai yang cukup lama. (*)