
Kabupaten Solok, Scientia.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok memperingati dua hari besar nasional sekaligus, yakni Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Lahir Pancasila, pada Senin (2/6/2025), di Halaman Kantor Bupati Solok. Upacara dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Solok, H. Candra, selaku inspektur upacara.
Upacara berlangsung dengan khidmat dan dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Solok Ivoni Munir, Sekretaris Daerah Medison, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, serta aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Solok.
Dalam amanatnya, Wakil Bupati Candra menyampaikan bahwa Hari Lahir Pancasila merupakan momentum penting untuk mengingat kembali dasar filosofis bangsa Indonesia yang telah dirumuskan oleh para pendiri bangsa dengan perjuangan dan pengorbanan yang besar.
“Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Lahir Pancasila adalah dua momen bersejarah yang mencerminkan semangat persatuan, perjuangan, dan cita-cita luhur bangsa. Nilai-nilai ini harus terus kita pelihara dan aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Candra.
Lebih lanjut, Wabup mengulas kembali sejarah kebangkitan nasional yang ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908. Menurutnya, semangat tersebut harus menjadi inspirasi dalam menghadapi tantangan zaman seperti disrupsi teknologi, ketimpangan sosial, dan ancaman terhadap keutuhan bangsa.
“Di tingkat lokal, semangat kebangkitan harus diwujudkan dalam pelayanan publik yang lebih baik, pemerataan pembangunan, serta penguatan sektor pendidikan dan ekonomi kerakyatan,” tegasnya di hadapan para ASN.
Terkait Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni, Wakil Bupati juga menekankan pentingnya menjadikan Pancasila sebagai dasar moral dan ideologis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Solok Ajak Perangkat Nagari Komitmen Jaga Netralitas
“Pancasila adalah pemersatu bangsa dalam keberagaman. Di tengah tantangan globalisasi dan era digital yang kerap mengikis nilai-nilai kebangsaan, kita harus menjadikan Pancasila sebagai pedoman utama untuk membangun kehidupan yang toleran, inklusif, dan berkeadilan,” pungkasnya. (*)