
Padang, Scientia.id – Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Donizar menilai langkah menjadikan Silek Tradisi sebagai trakulikuler wajib di tingkat SMA merupakan upaya strategis dan penting dalam membangun karakter generasi muda. Ia menyambut baik kebijakan ini sebagai bagian dari pelestarian budaya Minangkabau dan sarat nilai moral dan filosofi kehidupan.
Menurut Donizar, silek bukan hanya seni bela diri, melainkan juga pendidikan tentang adab, tanggung jawab dan harga diri. Ia berharap program ini tidak berhenti di seremoni atau simbolik semata, tetapi benar-benar terintegrasi dalam pembentukan jati diri pelajar.
“Kalau kita bicara pendidikan karakter, Silek adalah bentuk paling konkret yang kita miliki sebagai orang Minang. Ini bukan sekedar warisan budaya, tetapi juga identitas yang membentuk cara berpikir dan bertindak generasi kita,” ujar Donizar pada Scientia.id, Sabtu (26/4).
Baca Juga: Folklor Ilmu Batin dalam Kepercayaan Silek Kumango
Donizar juga mendorong agar guru dan pelatih yang terlibat dalam kegiatan ini mendapat pelatihan khusus, sehingga nilai-nilai filosofi Silek bisa diajarkan secara utuh, bukan hanya aspek fisiknya.
![Anggota DPRD Sumbar, Donizar.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/IMG-20251024-WA00152-120x86.jpg)
![Anggota DPRD Sumbar, Fraksi PKB, Donizar saat meninjau kondisi Jembatan Ampang Gadang, Nagari Panti Selatan, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman yang tertutup material. Sabtu malam, (30/11).[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/IMG-20251129-WA0047-120x86.jpg)

![Anggota DPRD Sumbar, Donizar.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/10/IMG-20251024-WA00152-350x250.jpg)




![Penyerahan SK dukungan oleh Kwtua Caretaker Soksi Sumbar kepada Khairunas. Sabtu, (26/04/2025) [foto : yrp]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/04/IMG202504261113422-75x75.jpg)
![Kantor PDAM Kota Padang.[foto : net]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/07/FB_IMG_17535045128082-350x250.jpg)