Padang, SCIENTIA – Sebanyak 749 personel gabungan mengikuti Simulasi Latihan Gabungan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Megathrus di Sumatera Barat (Sumbar).
Kegiatan yang diinisiasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang ini, dilaksanakan di Komplek Balaikota Padang, Aie Pacah, Jalan Bypass, Kecamatan Koto Tangah, pada Kamis (31/10).
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Kusworo mengatakan, latihan gabungan ini bukan sekadar antisipasi menghadapi megathrust secara teoritis, namun simulasi langsung menghadapi bencana berpotensi nyata di wilayah Sumbar.
“Latihan ini bertujuan mengasah kewaspadaan dan kesiapsiagaan peserta, agar nantinya bisa disebarkan ke masyarakat luas,” jelas Kusworo dalam sambutannya.
Jenderal bintang tiga TNI AU ini mengapresiasi latihan gabungan kesiapsiagaan menghadapi megathrust di segmen Mentawai-Siberut-Pagai ini. Latihan ini penting dilakukan sebagai upaya mitigasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana di Sumbar.
Ia menyebutkan, latihan gabungan serupa telah dilakukan di beberapa titik rawan di Indonesia. Selain di Padang, Basarnas juga telah melakukan latihan di Aceh, Yogyakarta, Selat Sunda (Anyer, Carita, Tanjung Lesung), serta wilayah timur.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy turut mengapresiasi Basarnas dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan bencana di Sumbar ini. Apalagi, potensi megathrust menjadi ancaman nyata bagi Kota Padang dan sekitarnya.
“Dampaknya berpotensi meluas bagi sejumlah daerah kabupaten dan kota. Jadi ini tanggung jawab bersama, kita semua harus saling mendukung dan bersinergi,” ucapnya.
Audy berharap, simulasi latihan gabungan ini menjadi momentum penting untuk mengasah dan memperkuat kesiapsiagaan. Terutama bagi masyarakat Sumbar dalam menghadapi potensi ancaman bencana.
Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik menginformasikan, peserta latihan gabungan ini mencapai 749 orang. Jumlah itu berasal dari Basarnas Padang, Pekanbaru, Bengkulu, Mentawai, TNI, Polri, BPBD, serta stake holder lainnya.*