Kamis, 16/10/25 | 17:10 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KLINIK BAHASA

Perbedaan Hari Raya Idulfitri dan Lebaran

Minggu, 21/4/24 | 10:07 WIB
Oleh: Elly Delfia (Dosen Program Studi Sastra Indonesia FIB Universitas Andalas)

Hari Raya Idulfitri baru saja usai. Namun, suasana kemeriahan Hari Raya Idulfitri masih terasa hingga saat ini. Beberapa orang masih ada yang mudik (homecoming) pulang kampung  karena tidak dapat tiket pulang saat sebelum Lebaran, masih ada yang melanjutkan puasa sunat di bulan Syawal, masih ada yang bersilaturahmi untuk saling bermaafan, masih ada juga yang saling berkirim pesan ucapan Selamat Lebaran kepada sanak saudara, kerabat, sahabat, dan kolega.

Ya, berbagai ritual yang biasa terjadi pada hari raya masih dilakukan orang-orang sampai minggu ini. Dengan kata lain, suasana Hari Raya Idulfitri atau Lebaran belumlah usai. Lalu apa sebenarnya perbedaan sebutan untuk momen menggembirakan yang terjadi setelah bulan Ramadan ini?  Apakah Hari Raya Idulfitri atau Lebaran? Kedua istilah tersebut lazim digunakan dalam bahasa Indonesia untuk menyebut hari berakhirnya bulan Ramadan. Lalu apa perbedaan keduanya?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia VI Daring (2024), Idulfitri diartikan sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan, sedangkan Lebaran diartikan sebagai hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Kedua kata ini memiliki arti yang sama dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia VI Daring. Perbedaan keduanya hanya terletak pada asal-usul. Idulfitri berasal dari bahasa Arab dan Lebaran berasal dari bahasa Indonesia.

Dikutip dari buku Dibalik 7 Hari Besar Agama Islam yang ditulis oleh K.H. Muhammad Solikhin (Kumparan.com, 6/6/2021), Idulfitri berasal dari kata Id yang berarti kembali dan fitri yang berarti suci, bersih dari segala dosa serta kata fitri juga berbuka berbuka puasa atau tidak boleh berpuasa pada hari tersebut. Kemudian, Tim Humas UIN An Nur Lampung juga membahas perbedaan Hari Raya Idulfitri dan Lebaran. Idulfitri diartikan sebagai hari kembali fitrah (suci) setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Idulfitri juga memiliki makna menyempurnakan bilangan puasa dan semangat Ramadan, mensyukuri nikmat Allah, mempererat silaturahmi, dan menghapus dosa-dosa.  Lebaran berasal dari bahasa Indonesia, yaitu dari kata lebar yang berjenis kata sifat (adjektiva) ditambah dengan akhiran -an yang mengubah kata lebar menjadi Lebaran yang berjenis kata benda (nomina abstrak). Lebar diartikan sebagai sesuatu yang lapang, luas, dan besar. Lebaran diartikan sebagai hati lapang, lebar, luas, dan besar untuk saling memaafkan. Jadi, perbedaan Idulfitri dan Lebaran adalah dari segi asal kata.

BACAJUGA

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Penggunaan, Jenis, dan Fungsi Kata “Tersebut” dalam Kalimat

Minggu, 21/9/25 | 18:30 WIB
Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Transitivitas dalam Perspektif Sintaksis Dixon

Minggu, 27/7/25 | 13:04 WIB

Terkait dengan keefektifan penggunaan kalimat, kita dapat menggunakan salah satunya saja dalam kalimat, Hari Raya Idulfitri saja atau Lebaran saja karena jika digunakan keduanya kalimat menjadi tidak efektif. Kata hari raya sudah memiliki arti sama dengan Lebaran, yaitu memiliki arti hari besar, lapang, dan luas. Hanya kata Idulfitri yang disertai dengan penggunaan kata hari raya di depannya, sedangkan penggunaan kata Lebaran tidak menggunakan kata hari raya di depannya.

Contoh penggunaan kata Hari Raya Idulfitri dapat dilihat pada kalimat di bawah ini.

  1. Kami sekeluarga berkumpul di rumah pada Hari Raya Idulfitri.
  2. Hari Raya Idulfitri tahun ini jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
  3. Kami berkunjung ke rumah paman dan bibi pada Hari Raya Idulfitri.
  4. Mahasiswa libur kuliah selama Hari Raya Idulfitri.
  5. Kami saling memaafkan pada Hari Raya Idulfitri.

Contoh penggunaan kata Lebaran dapat dilihat pada kalimat di bawah ini.

  1. Dua hari menjelang Lebaran kami sudah sampai di kampung halaman.
  2. Lebaran tahun ini sangat spesial karena semua keluarga berkumpul di rumah nenek.
  3. Tarif angkutan Lebaran naik tiga puluh persen daripada hari biasa.
  4. Harga sembako naik di pasaran menjelang Lebaran.
  5. Tempat-tempat wisata ramai dikunjungi setiap Lebaran.

Demikian perbedaan Hari Raya Idulfitri dan Lebaran dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa-bahasa lain, Hari Raya Idulfitri juga mempunyai sebutan yang berbeda-beda. Hari Raya Idulfitri dalam bahasa Melayu Malaysia disebut dengan Hari Raya atau Aidil Fitri. Ucapan Selamat Hari Raya Idulfitri dalam bahasa Melayu disebut dengan Selamat Hari Raya atau Selamat Aidil Fitri, sedangkan dalam bahasa Inggris Hari Raya Idulfitri disebut dengan Eid Mubarak dengan ucapan Happy Eid Mubarak yang dirujuk dari bahasa Arab. Dalam bahasa Persia yang digunakan di Iran, Selamat Hari Raya Idulfitri disebut Eid Shomah Mobarak.

Bahasa-bahasa lain di dunia juga menggunakan bentuk yang berbeda-beda untuk menyebut Selamat Hari Raya Idulfitri atau Selamat Lebaran. Intinya Hari Raya Idulfitri adalah hari besar, lapang, luas, dan hari perayaan atas kegembiraan melewati satu bulan berpuasa menahan dahaga dan lapar selama bulan Ramadan. Selamat Hari Raya Idulfitri, mohon maaf lahir dan batin.

Tags: #Elly Delfia
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Ketua DPRD Sumbar Buka Pelatihan Keterampilan Berusaha Angkatan V bagi WRSE se Kota Payakumbuh

Berita Sesudah

Menyoal Penyuluhan Pertanian di Indonesia

Berita Terkait

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Kata Penghubung Sebab Akibat

Minggu, 12/10/25 | 10:25 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies Korea Selatan) Setiap bahasa memiliki kata penghubung (dalam...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Larangan Menggunakan Kata Tanya “Di mana”

Senin, 29/9/25 | 05:24 WIB

Oleh: Ria Febrina (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Ketika membaca karya ilmiah, seperti skripsi, tesis,...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Penggunaan, Jenis, dan Fungsi Kata “Tersebut” dalam Kalimat

Minggu, 21/9/25 | 18:30 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Beberapa pengguna bahasa sering keliru menggunakan kata-kata...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Tengkelek: Dari Sendal Kayu Menjadi Nama Merek

Minggu, 14/9/25 | 15:19 WIB

Oleh: Ria Febrina (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan Prodi S2 Linguistik Universitas Andalas) Saat melaksanakan salat Magrib di Musala Cafe...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Seperti” dan “Sepertinya”

Minggu, 07/9/25 | 09:56 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan) Kata seperti dan sepertinya hanya dibedakan...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Bahasa dalam Pandangan Linguistik Fungsional Sistemik

Minggu, 31/8/25 | 14:37 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Linguistik fungsional sistemik (LFS) merupakan konsep yang...

Berita Sesudah
Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan (2)

Menyoal Penyuluhan Pertanian di Indonesia

Discussion about this post

POPULER

  • Walikota Padang Fadly Amran bersama Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara saat meninjau rehabilitasi saluran drainase dipadang pasir, Rabu (8/10). (Foto: Ist)

    Walikota Apresiasi Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara Dalam Rehabilitasi Saluran Drainase di Padang Pasir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Padang Persiapkan Tenaga Kesehatan Untuk Ke Jerman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemenlu RI Dukung Kota Padang Kerjasama Dengan Hildesheim Jerman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumbar Tawarkan Potensi Investasi kepada Delegasi Bisnis India di Medan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Se Indonesia, seIndonesia, atau se-Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024