Kamis, 16/10/25 | 20:44 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KLINIK BAHASA

Peribahasa tentang Perempuan dalam KBBI

Minggu, 24/3/24 | 12:00 WIB

Itulah mengapa, sangat berkesan bagi generasi muda ketika mereka mendengar lagu Tulus yang berjudul “Hati-hati di Jalan”. Dalam lirik lagunya, ada sebuah peribahasa yang menggambarkan bagaimana seorang laki-laki dan perempuan seharusnya dapat hidup berdampingan bak asam dan garam yang bertemu di belanga.

Dari belanga, kita akan mengecap banyak makanan yang lezat meskipun bahan makanan berasal dari sumber yang berbeda. Lirik lagu tersebut diambil dari peribahasa garam di laut, asam di gunung, bertemu dalam belanga juga. Artinya, laki-laki dan perempuan kalau jodoh, bertemu juga akhirnya. Namun, lirik lagu Tulus bercerita sebaliknya. Mereka tidak berjodoh sehingga tidak bersatu dalam sebuah ikatan.

Peribahasa tentang jodoh ini juga ada yang lain, yakni bak bertemu ruas dengan buku yang artinya ‘sudah jodohnya (seorang laki-laki dengan perempuan)’. Bagi muda-mudi yang sedang jatuh cinta, peribahasa-peribahasa ini tentunya dapat menjadi doa mereka. Setiap pasangan akan berharap agar mereka kelak akan bersatu dalam ikatan rumah tangga, seperti garam dan asam yang bertemu dalam belanga atau ruas yang bertemu dengan buku.

Dari peribahasa-peribahasa ini, kita dapat belajar bahwa betapa kayanya bahasa Indonesia mencerminkan perempuan Indonesia. Dari peribahasa ini, kita dapat belajar tentang alam, dapat juga belajar tentang kehidupan. Dengan demikian, kamus ternyata tidak selamanya hanya menjadi koleksi kosakata, tetapi ada nilai-nilai kehidupan yang dapat dipelajari di dalamnya.

BACAJUGA

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Larangan Menggunakan Kata Tanya “Di mana”

Senin, 29/9/25 | 05:24 WIB
Dekan FIB Unand Lantik Manajer dan Laksanakan Sertijab Kaprodi Sastra Indonesia

Dekan FIB Unand Lantik Manajer dan Laksanakan Sertijab Kaprodi Sastra Indonesia

Senin, 22/9/25 | 15:03 WIB
Halaman 5 dari 5
Prev1...45
Tags: #Ria Febrina
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Puisi-puisi Isnaini Fadhillah Saragih dan Ulasannya Oleh Ragdi F Daye

Berita Sesudah

Semiotik Riffaterre dalam Puisi “Sawah Sepetak di Kerampang” Karya Fitra Yanti

Berita Terkait

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Kata Penghubung Sebab Akibat

Minggu, 12/10/25 | 10:25 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies Korea Selatan) Setiap bahasa memiliki kata penghubung (dalam...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Larangan Menggunakan Kata Tanya “Di mana”

Senin, 29/9/25 | 05:24 WIB

Oleh: Ria Febrina (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Ketika membaca karya ilmiah, seperti skripsi, tesis,...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Penggunaan, Jenis, dan Fungsi Kata “Tersebut” dalam Kalimat

Minggu, 21/9/25 | 18:30 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Beberapa pengguna bahasa sering keliru menggunakan kata-kata...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Tengkelek: Dari Sendal Kayu Menjadi Nama Merek

Minggu, 14/9/25 | 15:19 WIB

Oleh: Ria Febrina (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan Prodi S2 Linguistik Universitas Andalas) Saat melaksanakan salat Magrib di Musala Cafe...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Seperti” dan “Sepertinya”

Minggu, 07/9/25 | 09:56 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan) Kata seperti dan sepertinya hanya dibedakan...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Bahasa dalam Pandangan Linguistik Fungsional Sistemik

Minggu, 31/8/25 | 14:37 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik FIB Universitas Andalas) Linguistik fungsional sistemik (LFS) merupakan konsep yang...

Berita Sesudah
Semiotik Riffaterre dalam Puisi “Sawah Sepetak di Kerampang” Karya Fitra Yanti

Semiotik Riffaterre dalam Puisi "Sawah Sepetak di Kerampang" Karya Fitra Yanti

Discussion about this post

POPULER

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Kata “bapak” dan “ibu” Harus Ditulis dalam Huruf Kapital ?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Se Indonesia, seIndonesia, atau se-Indonesia?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Apresiasi Anggota DPRD Kota Padang Iswanto Kwara Dalam Rehabilitasi Saluran Drainase di Padang Pasir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Agam Minta Pemetaan Wilayah Palupuh untuk Tepatkan Arah Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Walikota Padang Persiapkan Tenaga Kesehatan Untuk Ke Jerman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024