
Agam, Scientia.id – Gerakan pemberdayaan keluarga di Kabupaten Agam semakin diperkuat. Ketua TP-PKK Agam, Ny. Merry Benni Warlis, menegaskan pentingnya sinergi kader PKK dan Bunda PAUD dalam menghadapi persoalan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pesan itu disampaikan saat membuka Pertemuan Bunda PAUD dan Ketua PKK se-Kabupaten Agam di Jiwa Malapeh, Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek, Sabtu (8/11).
Kegiatan tersebut turut dihadiri Staf Ahli PKK Agam Ny. Maya Muhammad Iqbal, Ny. Aswita Muhammad Lutfi, serta jajaran pengurus PKK Kabupaten Agam.
Dalam arahannya, Ny. Merry menekankan bahwa peran kader PKK dan Bunda PAUD tak hanya sebatas kegiatan sosial, tetapi menjadi garda terdepan dalam mendukung program kesehatan nasional, terutama penanggulangan TBC dan stunting.
“Tugas kita bukan sekadar mendampingi masyarakat, tapi ikut memastikan keluarga hidup sehat dan anak-anak tumbuh tanpa hambatan. Edukasi dari kader sangat penting,” ujarnya.
Ia menyebut, sesuai kebijakan nasional melalui Primary Health Care (PHC), pemerintah menargetkan penurunan 50 persen kasus TBC di Agam dalam lima tahun ke depan. Saat ini, sekitar 5.000 warga diketahui membutuhkan perhatian dan pengobatan TBC.
Karena itu, Ny. Merry mendorong seluruh kader PKK untuk aktif melakukan sosialisasi, edukasi, dan skrining kesehatan, termasuk bagi guru dan pengasuh PAUD, agar penularan penyakit di lingkungan anak-anak bisa dicegah sejak dini.
Selain TBC, Ketua TP-PKK Agam juga menyoroti berbagai isu yang saling berkaitan dengan kesejahteraan keluarga, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), stunting, dan kemiskinan ekstrem.
“Kita harus bergerak bersama, karena kesehatan, gizi, dan kesejahteraan itu satu paket. Bila satu lemah, yang lain ikut terdampak,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari (DPMN) Agam, Handria Asmi, menegaskan pentingnya menyelaraskan kegiatan PKK dengan program unggulan (Progul) Bupati Agam, khususnya pengembangan Nagari Creative Hub berbasis masjid.
Menurutnya, program tersebut menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas masyarakat, bukan hanya tempat ibadah, tapi juga ruang tumbuhnya kegiatan ekonomi, sosial, dan pembinaan generasi muda.
“Dari masjid kita bangun semangat kemandirian dan kreativitas masyarakat. Nagari Creative Hub adalah cara kita menata kehidupan sosial yang lebih produktif,” ujarnya.
Baca Juga: Lintas Agama Agar Bersikap Toleransi dan Menghormati di Tengah Keberagaman
Pertemuan ini menjadi momentum memperkuat kolaborasi antara PKK, Bunda PAUD, dan pemerintah daerah. Melalui kerja bersama lintas sektor, Kabupaten Agam meneguhkan langkah menuju masyarakat sehat, mandiri, dan berkarakter kuat. (*)


![Anggota DPRD Sumbar, Donizar.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/Screenshot_2025-08-31-15-42-40-94_1c337646f29875672b5a61192b9010f92-350x250.jpg)
![Rapat Persiapan dan Pemantapan BBKT 2025 di Aula Dinas Sosial Kota Padang.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/Screenshot_2025-11-19-17-22-11-49_1c337646f29875672b5a61192b9010f92-350x250.jpg)





