![Anggota DPRD Sumbar, Firdaus.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/09/IMG-20230522-WA0086_1.jpg)
Padang, Scientia – Ketua DPW PKB Sumbar yang juga anggota DPRD Sumbar, Firdaus, menilai langkah Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menjajaki kerjasama investasi dengan PT MNC Asset Management merupakan sinyal positif bagi arah pembangunan daerah di tengah ruang fiskal yang semakin terbatas.
Pertemuan antara Gubernur Mahyeldi dan Direktur PT MNC Asset Management, Dimas Aditya Ariadi, Selasa (9/9/2025), membahas berbagai opsi investasi di Sumbar, mulai dari sukuk daerah berbasis syariah, konsep Green Province, hingga potensi wakaf sebagai sumber pembiayaan alternatif.
Firdaus menilai, upaya Pemprov membuka pintu bagi instrumen sukuk daerah adalah langkah strategis. “Sejak 2022 sukuk daerah sudah digagas. Kalau ini bisa terealisasi, Sumbar akan punya model pembiayaan pembangunan yang lebih mandiri, tidak hanya bergantung pada APBD yang kian menyempit,” ujarnya.
Selain itu, konsep Green Province dengan peluang pendanaan internasional juga dipandang relevan. Menurutnya, keberhasilan menarik dana 3,5 juta dolar AS dan upaya menambah hingga 20 juta euro dari Jerman menunjukkan Sumbar mulai dilirik dunia. “Pendanaan hijau ini tidak hanya menopang fiskal, tapi juga menjaga alam Minangkabau tetap lestari. Ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang juga menjadi perhatian PKB,” kata Firdaus.
Tak hanya itu, rencana Pemprov menggelar Seminar Internasional Wakaf pada November 2025 dinilai sebagai inovasi penting. Potensi wakaf nasional yang mencapai Rp500 triliun, menurut Firdaus, adalah sumber daya umat yang bila dikelola profesional bisa jadi solusi pembangunan. “PKB sejak lama mendorong optimalisasi aset berbasis syariah. Jika Sumbar mampu memanfaatkan wakaf, sukuk, dan investasi hijau sekaligus, maka tantangan fiskal bisa diatasi dengan elegan,” tambahnya.
Firdaus juga menekankan pentingnya mengoptimalkan aset daerah dan sinergi dengan perantau Minang. “Perantau kita menyumbang Rp25 triliun per tahun bagi Sumbar. Itu kekuatan luar biasa jika diintegrasikan dengan kebijakan investasi dan pembiayaan daerah,” jelasnya.
Adapun PT MNC Asset Management menyatakan siap menjajaki kerjasama dengan Pemprov Sumbar maupun BUMD, seperti Bank Nagari dan Jamkrida. Potensi investasi mencakup hilirisasi pertanian, perkebunan, energi panas bumi, hingga sektor strategis lain.
“PKB di DPRD Sumbar siap mengawal setiap kebijakan investasi yang transparan, berbasis kepentingan rakyat, dan tidak merusak lingkungan. Inilah saatnya kita keluar dari jebakan fiskal sempit dengan inovasi dan keberanian membuka diri pada investor,” tegas Firdaus.(yrp)