Scientia.id – Mengurangi asupan gula terbukti membawa dampak positif bagi kesehatan. Bahkan, menghentikan konsumsi gula tambahan selama 30 hari bisa memberikan perubahan signifikan pada tubuh.
Menurut dr Pritam Moon, spesialis penyakit dalam di Wockhardt Hospital Mumbai, kelebihan gula dapat memicu penumpukan lemak yang berujung pada obesitas, penyakit hati berlemak, dan diabetes tipe 2.
“Kondisi-kondisi ini selanjutnya dapat meningkatkan dua kali lipat risiko masalah jantung. Selain itu, perlu diingat bahwa obesitas juga meningkatkan risiko terkena kanker,” ungkapnya, dikutip dari HealthShot, Kamis (31/7/2025).
Lantas, apa saja manfaat yang dirasakan tubuh jika berhenti mengonsumsi gula selama sebulan? Dikutip dari Times of India, berikut penjelasannya:
1. Energi Lebih Stabil
Gula memang memberi lonjakan energi cepat, namun diikuti rasa lelah setelahnya. Saat gula tambahan dihilangkan, tubuh merasakan energi yang lebih konsisten sepanjang hari.
Harvard Health Publishing mencatat, pengurangan konsumsi gula membantu menstabilkan kadar gula darah, mencegah lonjakan maupun penurunan ekstrem, serta meningkatkan kewaspadaan sejak hari-hari awal perubahan pola makan.
2. Berat Badan Menurun
Camilan dan minuman manis sering membuat asupan kalori berlebih. Menghentikan gula tambahan selama 30 hari membantu menurunkan kalori total, yang berujung pada penurunan berat badan signifikan.
Penelitian di The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan, penurunan konsumsi gula berkaitan erat dengan berkurangnya lemak tubuh dan lingkar pinggang. Tubuh pun lebih efisien memecah lemak sebagai sumber energi, sekaligus mengurangi rasa lapar berlebihan.
3. Kulit Lebih Sehat
Konsumsi gula memicu peradangan dan merusak kolagen, sehingga kulit lebih rentan keriput, jerawat, dan kusam. Dengan menghentikan gula, kulit memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri.
Baca Juga: 6 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
Mayoritas orang yang berhenti mengonsumsi gula selama sebulan melaporkan kulit lebih cerah, jerawat berkurang, dan tampak segar. Penelitian di Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics juga mendukung bahwa pengurangan gula berkontribusi pada perbaikan kondisi kulit. (*)