
Padang Pariaman, Scientia.id – Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Zuldafri Darma, resmi meluncurkan buku perdananya berjudul “Jejak Langkah Zuldafri Darma: Surau, Lapau dan Terminal” dalam rangkaian Pelatihan Peningkatan Kapasitas Politik Kreatif dan Inovatif Masyarakat Kabupaten Tanah Datar yang digelar di Dempo Anailand, Padang Pariaman, 11–12 November 2025.
Acara yang mengusung konsep edukasi politik modern ini memadukan literasi politik, penguatan kapasitas masyarakat, serta gala dinner bersama tokoh dan perwakilan masyarakat Tanah Datar. Kegiatan ini didanai melalui Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) Zuldafri Darma dari Daerah Pemilihan VI, yang mencakup Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, dan Kabupaten Darmasraya.
Dalam sambutannya, Zuldafri menekankan pentingnya pendidikan politik yang mengikuti perkembangan zaman. “Kita hidup di era di mana teknologi bukan sekadar alat, tapi bagian dari cara berpikir masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat harus melek teknologi, memahami literasi digital, dan mampu memilah informasi dengan kritis,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kreativitas dan inovasi dalam menyikapi perkembangan politik digital menjadi kunci menjaga demokrasi yang sehat. “Politik bukan sekadar perebutan kekuasaan. Kita bisa memanfaatkan ruang digital untuk menyebarkan nilai, ide, dan solusi sesuai tuntutan zaman,” tambah Zuldafri.
Buku “Jejak Langkah Zuldafri Darma: Surau, Lapau dan Terminal” menjadi cerminan perjalanan hidup dan nilai-nilai sosial yang membentuk pandangan politiknya, dari filosofi surau sebagai pusat pendidikan moral hingga lapau dan terminal sebagai ruang interaksi sosial masyarakat.
Kegiatan diskusi yang dimoderatori Ali Ardi, S.Ag berlangsung hangat dan interaktif. Ia mengajak masyarakat memaknai politik dengan pendekatan lebih rasional dan humanis. “Saatnya kita menekuni politik lokal dengan pemikiran terbuka. Pendekatan humanis mendorong masyarakat ke arah politik gagasan, bukan politik saling menjatuhkan,” jelas Ali.
Gubernur Sumatera Barat melalui Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumbar, Mursalim, A.P., M.Si., menyampaikan apresiasi atas acara ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil untuk menciptakan ekosistem politik yang adaptif terhadap teknologi tanpa kehilangan akar budaya.
“Teknologi berkembang cepat, bahkan lebih cepat daripada regulasi. Kecerdasan buatan kini memengaruhi cara kita bekerja, belajar, dan berpikir. Tantangannya bukan menolak, tapi mempersiapkan masyarakat agar bisa memanfaatkannya secara produktif,” ujar Mursalim.
Selama dua hari, peserta tidak hanya menyaksikan peluncuran buku dan gala dinner, tetapi juga mengikuti sesi diskusi, simulasi strategi komunikasi politik digital, serta pelatihan pembuatan konten kreatif berbasis nilai-nilai kebangsaan.
Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman Ajak Masyarakat Jadi Pahlawan Masa Kini dengan Menebar Kebaikan
Kehadiran Zuldafri Darma diharapkan menjadi inspirasi generasi muda Sumatera Barat bahwa politik bisa dijalani dengan etika, ilmu, dan kecintaan terhadap budaya Minang. (*)

![Puluhan tenaga honorer saat menyampaikan keluhannya di Ruang Rapat Utama DPRD Padang Pariaman. Selasa, (15/7) [foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/07/IMG-20250715-WA00362-120x86.jpg)
![Anggota DPRD Sumbar, Donizar.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/Screenshot_2025-08-31-15-42-40-94_1c337646f29875672b5a61192b9010f92-350x250.jpg)
![Rapat Persiapan dan Pemantapan BBKT 2025 di Aula Dinas Sosial Kota Padang.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/Screenshot_2025-11-19-17-22-11-49_1c337646f29875672b5a61192b9010f92-350x250.jpg)





