Dharmasraya, Scientia.id – Rumah Baca Marenda sukses menyelenggarakan pelatihan literasi bertajuk “Satu Buku, Satu Aksi: Membaca Buku, Membuat Proyek Kecil Literasi” pada Minggu (28/9/2025) pukul 08.00–16.00 WIB.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber profesional, yakni Muhammad Subhan (penulis, pegiat literasi, sekaligus Founder Sekolah Menulis Elipsis) dan Muhammad Didit (jurnalis, kontributor TVRI Sumbar).
Pelatihan dipandu langsung oleh Pendiri sekaligus Ketua Rumah Baca Marenda, Dr. Amar Salahuddin, M.Pd.
Dalam materinya, Muhammad Subhan membahas motivasi literasi, peningkatan minat baca-tulis, serta teknis dasar penulisan cerita fiksi yang dilengkapi dengan praktik.
Sementara itu, Muhammad Didit menyampaikan materi tentang penggalian proyek literasi dari lapangan dan pemanfaatan platform digital.
Menurut Amar, kegiatan ini diikuti 50 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari siswa SD, SMP, SMA, mahasiswa, hingga guru.
Ia mengungkapkan suasana pelatihan berlangsung antusias, terlebih saat praktik menulis cerita inspiratif bertema ibu. Sejumlah peserta bahkan terbawa emosi hingga menitikkan air mata.
“Pelatihan ini bukan sekadar ajang kumpul atau berbagi materi, tetapi gerakan konkret untuk mengubah budaya baca menjadi budaya berkarya. Kami ingin peserta tidak hanya membaca, tetapi menerjemahkan bacaan menjadi aksi nyata, sekecil apa pun itu,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa Rumah Baca Marenda akan terus menjadi ruang belajar yang terbuka, inklusif, dan inspiratif.
“Ke depan, kami berharap kegiatan ini melahirkan karya, komunitas, dan jejaring literasi baru di Dharmasraya,” tambahnya.
Dua peserta turut membagikan kesan mereka. Risky Yunia Putri menyampaikan rasa bangganya dapat mengikuti pelatihan.
“Kami bukan hanya mendapat ilmu membaca dan menulis, tetapi juga dorongan untuk menghasilkan karya. Saya berharap kegiatan seperti ini terus berjalan dan menjadi budaya, agar generasi muda semakin mencintai literasi dan berani mewujudkannya lewat tulisan,” ujarnya.
Baca Juga: Rumah Baca Marenda Gelar Kelas Literasi Interaktif, Hadirkan Puluhan Pelajar dan Mahasiswa
Senada, Jantika mengaku bersyukur dapat menjadi bagian dari Suluh Marenda 2025. Ia menilai kegiatan ini hangat, inspiratif, dan aplikatif.
“Narasumber berasal dari latar belakang yang beragam, sehingga menambah wawasan kami. Saya berharap pelatihan ini terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak pelajar, mahasiswa, dan masyarakat,” pungkasnya. (tnl)