Agam, Scientia.id – Pemerintah Kabupaten Agam akan memanfaatkan sekitar 700 hektar lahan pertanian terlantar, termasuk sawah yang terdampak kekeringan, untuk penanaman jagung sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan daerah.
Langkah ini disampaikan langsung oleh Bupati Agam, Benni Warlis dalam diskusi khusus bersama para penyuluh pertanian dari beberapa kecamatan di Rumah Makan Pondok Baselo, Biaro, Kecamatan Ampek Angkek, Jumat (26/9).
“Lahan yang tidak lagi produktif perlu segera dimanfaatkan. Jagung menjadi pilihan strategis karena lebih tahan terhadap kekeringan dan bernilai ekonomi. Peran penyuluh sangat penting untuk mengedukasi masyarakat agar mendukung program ini,” tegas Bupati.
Bupati juga menyoroti pentingnya pendataan lahan secara menyeluruh, terutama di lima kecamatan prioritas: Kamang Magek, Tilatang Kamang, Canduang, Baso, dan Ampek Angkek. Data akurat akan menjadi dasar kebijakan dalam mengarahkan pemanfaatan lahan sesuai potensi wilayah.
Baca Juga: Produksi Padi di Agam Naik 23 Persen Berkat Program SPM
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemkab Agam dalam mengatasi lahan menganggur, meningkatkan pendapatan petani, serta mengurangi ketergantungan pada komoditas impor. (*)