
Dharmasraya, Scientia.id – Sebagai upaya menjaga warisan budaya leluhur, anak Nagari Silago Kecamatan Sembilan Koto rutin menggelar kegiatan pelestarian tradisi Minang.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk tetap terhubung dengan akar budaya mereka di tengah era modernisasi.
Salah seorang pemuda Nagari Silago, Alamsyah, mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan setiap Jumat malam.
“Kegiatan latihan pelestarian tradisi ini digelar sekali dalam seminggu yaitu pada hari Jumat malam,” ungkapnya, Jumat malam (19/9/2025).
Menurutnya, kegiatan ini sangat beragam, mencakup pertunjukan seni randai, tari piriang, talempong, hingga silek tradisi. Partisipasi masyarakat pun sangat tinggi, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, ibu-ibu, hingga anak-anak.
Alamsyah menegaskan bahwa pelestarian tradisi adalah tanggung jawab bersama, bukan sekadar acara seremonial.
Ia menambahkan, tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan rasa bangga generasi muda terhadap adat Minangkabau dan meminimalisir kenakalan remaja.
“Kita ingin anak-anak nagari tetap mengenal tradisi, bukan hanya dari cerita, tapi juga melalui pengalaman langsung dalam kegiatan seperti ini,” tegasnya.
Ke depan, Alamsyah berharap latihan rutin ini bisa berkembang menjadi festival tradisi Minang yang lebih besar.
Baca Juga: Koperasi Produksen UMKM Dharmasraya Berupaya Perkuat Ekonomi Lokal dengan Berbagai Produk Unggulan
“Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan nilai-nilai budaya Minang terus terwariskan, sekaligus menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk terus melestarikan adat dan tradisi nagari,” pungkasnya. (tnl)