
Dharmasraya, Scientia.id – Dugaan kekerasan fisik terhadap anak (warga binaan) oleh oknum petugas Lapas Kelas III Dharmasraya mencuat ke publik. Peristiwa itu diduga terjadi saat proses pengambilan sidik jari di ruang AO. Orang tua korban, Annisa Salsabila, tidak menerima perlakuan tersebut dan melaporkannya ke Polres Dharmasraya.
“Ya, Annisa Salsabila orang tua dari MAB, melaporkan oknum petugas Lapas Kelas III Dharmasraya atas dugaan tindakan kekerasan fisik pada anaknya. Untuk itu kami akan lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kapolres Dharmasraya AKBP Purwanto Hari Subekti melalui Kasat Reskrim Iptu Evi Hendri Susanto, Jumat (12/9/2025).
Evi menjelaskan, laporan itu masuk ke Polres antara Jumat dan Sabtu pekan lalu. Kronologi bermula pada Rabu, 3 September 2025 sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, tiga petugas kejaksaan menjemput MAB dari Rutan Polsek Pulau Punjung untuk dibawa ke Lapas Kelas III Dharmasraya guna perekaman sidik jari bersama tiga tahanan perempuan.
Namun, saat proses berlangsung, petugas kejaksaan tidak mendampingi karena harus membawa tahanan lain ke Pengadilan Dharmasraya.
Usai perekaman, pegawai lapas mengantar tiga tahanan perempuan ke Polres Dharmasraya, sementara MAB masih menunggu di ruang AO. Pada saat itulah dugaan kekerasan fisik terjadi.
“Kasus ini kini sedang ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Dharmasraya,” tegas Evi.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Lapas Kelas III Dharmasraya, Hidayat, menyampaikan bahwa pihaknya telah menempuh jalur mediasi bersama pihak korban dengan disaksikan aparat penegak hukum.
Ia menyebut kedua belah pihak telah mencapai kata sepakat.
“Proses mediasi ini merupakan bentuk komitmen kami menjunjung tinggi keadilan sekaligus memastikan hak warga negara tetap dihormati,” ungkap Hidayat, Sabtu (13/9/2025).
Hidayat menegaskan bahwa pihaknya mengedepankan pembinaan humanis bagi warga binaan.
“Setiap hari saya selalu mengingatkan anggota agar tidak menggunakan kekerasan, melainkan pendekatan pemulihan, pembentukan karakter, dan reintegrasi sosial. Kami juga menjalankan berbagai program spiritual dan keterampilan praktis demi mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat,” pungkasnya. (tnl)


![Anggota DPRD Sumbar, Donizar.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/Screenshot_2025-08-31-15-42-40-94_1c337646f29875672b5a61192b9010f92-350x250.jpg)
![Rapat Persiapan dan Pemantapan BBKT 2025 di Aula Dinas Sosial Kota Padang.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/Screenshot_2025-11-19-17-22-11-49_1c337646f29875672b5a61192b9010f92-350x250.jpg)




