
Padang, Scientia.id – Pemerintah Kota Padang mengambil langkah antisipasi dengan meliburkan aktivitas tatap muka di sekolah. Hal ini sebagai langkah antisipasi terkait aksi demo yang direncanakan berlangsung di Kota Padang, Senin (1/9/2025), Kebijakan ini berlaku mulai tingkat PAUD hingga SMP.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyebutkan pembelajaran tetap berjalan dari rumah dengan pengawasan guru.
“Absensi siswa tetap dilakukan, hanya saja bentuknya berupa tugas yang diberikan masing-masing guru,” ujarnya.
Imbauan tersebut disampaikan Fadly usai mendampingi Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, dalam kegiatan Subuh Mubarak dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa di Masjid Jamiatul Huda, Kuranji.
Lebih jauh, Fadly berharap aksi penyampaian aspirasi bisa berjalan damai tanpa mengganggu masyarakat. Ia juga mengingatkan agar peserta aksi tidak merusak fasilitas umum dan menjaga kebersihan kota.
Senada dengan itu, Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa demonstrasi hendaknya dilakukan dengan cara-cara baik. “Penyampaian aspirasi harus tanpa vandalisme atau tindakan anarkis, karena itu akan merugikan masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Isu Demo Besar-besaran di Kota Padang Besok, Sekolah Diliburkan
Mahyeldi menambahkan, aksi ini diharapkan justru menjadi sarana memperkuat persatuan. “Jangan sampai kegiatan demonstrasi ditunggangi pihak tertentu hingga menimbulkan perpecahan,” pesannya. (*)


![Anggota DPRD Sumbar, Donizar.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/Screenshot_2025-08-31-15-42-40-94_1c337646f29875672b5a61192b9010f92-350x250.jpg)
![Rapat Persiapan dan Pemantapan BBKT 2025 di Aula Dinas Sosial Kota Padang.[foto : ist]](https://scientia.id/wp-content/uploads/2025/11/Screenshot_2025-11-19-17-22-11-49_1c337646f29875672b5a61192b9010f92-350x250.jpg)




