Pariaman, Scientia – Kerusakan Bantaran Sungai di Desa Pasir Sunur, Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman semakin membahayakan.
Pasalnya, pengikisan tanah akibat air sungai, hampir merembes ke dinding pondasi jalan di beberapa titik.
Kondisi kerusakan bantaran sepanjang kurang lebih 200 meter itu mengalami perbedaan di beberapa titik.
Ada yang sudah hampir mengenai dinding pondasi jalan, ada yang hanya tinggal kerangkanya saja.
Kemudian ada juga yang kerangkanya telah hancur dan terputus serta dinding bantaran sungai yang tenggelam maupun tidak terlihat lagi.
Pantauan Scientia.id di lapangan pada 20 Februari 2024, terlihat pada bagian bantaran yang rusak tidak dipasang plang atau rambu peringatan di sana.
Sebagian bantaran yang rusak itu juga telah ditumbuhi rumput yang menutupi kerusakan, sehingga tidak terlihat terlalu jelas.
Salah seorang masyarakat, Supriadi Ahmad mengatakan, jika kondisi bantaran tidak dilakukan perbaikan dengan cepat dan tepat, maka akan merembes hingga merubuhkan jalan.
Menurutnya, hempasan air pasang dan aliran sungai yang berbelokan, mengakibatkan laju air sungai menjadi kuat dan perlahan – lahan mengikis tanah.
Selain itu, dua juga menyampaikan bahwa dinding yang berbahan fiber juga tidak memiliki kekuatan untuk menahan kuatnya goncangan air dan mudah patah.
Apalagi dinding berbahan fiber itu juga dijadikan sebagai penahan timbunan pondasi bantaran.
Jika dindingnya patah maka tidak ada lagi yang menahan pengikisan tanah.
“Bahan dindingnya fiber, makanya tidak tahan. Coba diberi baja atau besi padat, pasti kuat,” kata Ahmad.
Kemudian, dia juga menyesali pemerintah yang tidak memasang rambu peringatan atau pembatasan yang melarang orang untuk berjalan dan beraktivitas di bantaran yang rusak itu.
Katanya, hal tersebut bisa berdampak pada nyawa seseorang, terutama pada bagian yang tertutupi rumput.
“Sangat bahaya. Kita tidak tahu kalau tiba – tiba ada yang terjatuh atau terpeleset di sana, terutama anak – anak, bisa membahayakannya. Setidaknya jika ada rambu larangan atau pembatas, bisa mengantisipasi orang – orang untuk melewati bantaran itu,” katanya.
Ambil Langkah Cepat
Dia berharap Balai Wilayah Sumatera V dapal mengambil langkah yang tepat dan cepat untuk memperbaiki kerusakan bantaran tersebut.
Sebab, bisa membahayakan nyawa seseorang dan biasanya bantaran itu sering digunakan sebagai lokasi memancing ikan serta bersantai – santai di sore hari.
“Semoga cepat diperbaiki dan bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat,” harapnya.(yrp)
Discussion about this post