Kamis, 12/6/25 | 19:18 WIB
  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
Scientia Indonesia
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS
No Result
View All Result
Scientia Indonesia
No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
  • RENYAH
  • TIPS
Home LITERASI KLINIK BAHASA

Fungsi Kata “yang “ dalam Bahasa Indonesia

Minggu, 25/12/22 | 08:07 WIB
Oleh: Elly Delfia (Dosen Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas)

Bagaimana seharusnya menggunakan kata “yang” dalam bahasa Indonesia? Penggunaan kata “yang” terlalu banyak dalam sebuah kalimat dapat membuat kalimat tidak efektif dan tidak enak untuk dibaca. Dalam menulis karya ilmiah, ilmiah populer, maupun karya fiksi, penggunaan kata “yang” terlalu banyak dapat menyebabkan kalimat tidak efektif dan dapat mengacaukan makna kalimat. Dalam satu kalimat yang ideal, kata “yang” cukup digunakan satu saja agar kalimat lebih efektif, mudah dipahami, dan enak dibaca. Lalu apa sebenarnya kategori dan fungsi kata “yang” dalam bahasa Indonesia?

Kata “yang” termasuk ke dalam tiga kategori atau jenis kelas kata dalam bahasa Indonesia, yaitu kata depan (preposisi), kata ganti (pronomina), dan kata benda (nomina). Kata ini termasuk kata yang produktif dan sering digunakan dalam bahasa Indonesia. Kata ini digunakan dalam dalam karya ilmiah, seperti dalam artikel jurnal, peraturan perundang-undangan, teks pidato, berita media massa, dan sebagainya. Kata “yang” juga dapat digunakan dalam karya fiksi, seperti dalam cerpen, novel, naskah drama, dan puisi. Kata “yang’ juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari sebagai preposisi (kata depan) dan pronomina (kata ganti).

Kata “yang” digunakan dalam bentuk kalimat pernyataan (deklaratif), kalimat perintah (imperatif), dan kalimat pertanyaan (introgatif).

Kata “yang” dalam bentuk kalimat pernyataan (deklaratif).
Contoh:

BACAJUGA

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Minggu, 25/5/25 | 17:21 WIB
Memaknai Kembali Arti THR

AI dan Kecerdasan Bahasa Indonesia

Minggu, 04/5/25 | 13:26 WIB
  1. Kami yang selalu bersama-sama pergi ke kampus.
  2. Guru yang mengendarai mobil sedan itu adalah Ibu Ani.
  3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi.

Kata “yang” dalam bentuk kalimat perintah (imperatif).
Contoh:

  1. Yang berbaju kuning silakan berdiri !
  2. Cepat maju ke depan yang tertawa-tawa !
  3. Keluar dari sini yang tidak mematuhi aturan !

Kata “yang” dalam bentuk kalimat tanya (introgatif)
Contoh:

  1. Yang mana rumah kamu?
  2. Yang mana yang kamu mau ?
  3. Yang mana pensil milikmu ?

Kata “yang” juga bisa membuat kalimat menjadi panjang dan tidak efektif jika digunakan lebih dari satu dalam sebuah kalimat. Kata “yang” dalam bentuk kalimat panjang terdiri atas gabungan beberapa frasa preposisi yang menggunakan kata “yang”, seperti yang terdapat pada contoh di bawah ini.

“Kerapatan Adat Minangkabau yang selanjutnya disingkat KAN atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang merupakan  perwujudan permusyawaratan perwakilan tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan Nagari yang keanggotaannya terdiri dari perwakilan ninik mamak dan unsur alim ulama Nagari, cadiak pandai, unsur Bundo Kanduang, dan unsur parik paga dalam Nagari yang bersangkutan sesuai dengan adat salingka Nagari.” (Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 7 Tahun 2018 tentang Nagari)

Dalam kutipan di atas, kata “yang” digunakan sebanyak lima kata untuk menjelaskan konsep Kerapatan Adat Nagari (KAN). Penggunaan kata “yang” dalam teks di atas menimbulkan kesan berbelit dan tidak efektif. Akan tetapi, penggunaan kata “yang” tersebut menjadi ciri khas bahasa peraturan perundang-undangan di Indonesia. Dalam bahasa peraturan perundang-undangan pada umumnya, sering ditemukan penggunaan kata “yang” berulang-ulang untuk menjelaskan sebuah konsep atau definisi. Walapun demikian, penggunaan kata “yang” seperti itu tidak dianjurkan dalam tulisan ilmiah dan ilmiah populer karena dapat menimbulkan ketidakefektifan kalimat.

Untuk lebih jelas mengenai fungsi kata ”yang”, mari kita lihat uraian fungsi “yang” di bawah ini yang dirumuskan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

1. Kata “yang” sebagai preposisi (kata depan) yang berfungsi menyatakan kata atau kalimat berikutnya diutamakan atau dibedakan dari yang lain.
Contoh:

  • Orang yang baik hati selalu dicintai.
  • Bunga melati yang wangi semerbak sedang mekar di halaman.
  • Piala dunia 2022 Qatar yang sangat meriah baru usai diselenggarakan.

2. Kata “yang” sebagai preposisi (kata depan) yang berfungsi menjelaskan bagian kalimat berikutnya atau menjelaskan kata yang ada di depannya.
Contoh:

  • Ia menjumpai seorang pengemis yang sedang berteduh di bawah pohon asam itu.
  • Adik mempunyai teman yang sering berkunjung ke rumah.
  • Ayah mengamati seorang lelaki yang sedang bolak-balik di halaman rumah.

3. Kata “yang” berupa pronomina (kata ganti) yang berfungsi sebagai kata pembeda.
Contoh:

  • Yang kaya berkumpul sama yang kaya dan yang miskin sama yang miskin.
  • Yang tinggi berdiri bersama yang tinggi dan yang rendah bersama yang rendah.
  • Yang pahit digabungkan dengan sesama yang pahit dan yang manis dengan sesama yang manis.

4. Kata “yang” sebagai preposisi (kata depan) yang berfungsi pembuka percakapan atau komunikasi lisan.
Contoh:

  • Yang Adinda kasih juga akan kakanda perjuangkan.
  • Yang saya maksud kamu harus memperbaiki proposal ini.
  • Yang kamu lakukan itu kejam, Tomi !

5. Kata “yang” sebagai pronomina persona (kata ganti orang) yang berfungsi sebagai pengganti subjek dalam kalimat.
Contoh:

  • Yang berbaju merah itu adalah adik perempuan saya.
  • Yang berjilbab coklat itu terlihat sangat anggun.
  • Yang mempunyai rumah makan Padang itu sering memberi makan anak yatim.

6. Kata “yang” sebagai nomina (kata benda) yang berfungsi menjelaskan nama kekuatan maskulin dan positif      dalam alam semesta.
Contoh:

  • Kekuatan yin dan yang merupakan energi berlawanan yang saling menyeimbangkan dalam tubuh manusia.
  • Yang merupakan kekuatan berwarna terang yang melambangkan api, langit, sinar matahari, naga, gunung, musim panas, jiwa, aktif, pria, dan kehidupan.
  • Ying dan Yang merupakan filosofi Tao yang dipercayai dalam kehidupan masyarakat Tionghoa.

7. Kata “yang” sebagai nomina yang berfungsi untuk menggantikan sebutan nama Tuhan.

Contoh:

  • Jika Yang Mahakuasa berkehendak, apa pun bisa terjadi dalam hidup kita.
  • Kami sedang berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memudahkan segala urusan.
  • Ibu selalu mengajarkan kepada kami untuk selalu bersyukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Penyayang.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata “yang” termasuk ke dalam tiga jenis kelas kata atau kategori kata, yaitu kata depan (preposisi), kata ganti (pronomina), dan kata benda (nomina) dan kata “yang” memiliki tujuh fungsi seperti yang terdapat dalam uraian di atas. Semoga mencerahkan.

Tags: #Elly Delfia
ShareTweetShareSend
Berita Sebelum

Cerpen “Pada Hari Benci dan Cinta” Karya Oli Novedi Santi dan Ulasannya oleh Azwar Sutan Malaka

Berita Sesudah

Maskulinitas Toksik dan Kekerasan Gender dalam Novel Lelaki Harimau

Berita Terkait

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Dialek-dialek Bahasa Minangkabau yang (akan) Mulai Hilang

Minggu, 08/6/25 | 07:19 WIB

Oleh: Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum. (Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas) Selasa lalu (3 Mei 2025) mahasiswa Sastra Indonesia...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Perbedaan Kata “Agak”, “Sedikit”, “Cukup”, dan “Lumayan”

Minggu, 01/6/25 | 11:00 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu Busan University of Foreign Studies, Korea Selatan) Edisi Klinik Bahasa Scientia kali ini akan...

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Struktur Kalimat Peraturan Perundang-undangan

Minggu, 25/5/25 | 17:21 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik Universitas Andalas) Kali ini kita akan membahas tentang bahasa hukum,...

Serba-serbi Kritik Sosial Habis Lebaran

Indonesia dalam Korpus Histori Bahasa Inggris

Minggu, 18/5/25 | 10:49 WIB

Oleh: Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum. (Dosen Prodi Sastra Indonesia Universitas Andalas) Setelah menelusuri kosakata bahasa Indonesia dari berbagai kamus-kamus...

Perbedaan Kata “kepada”, “untuk”, dan “bagi”

Mengenal Angka Romawi

Minggu, 11/5/25 | 07:47 WIB

Oleh: Reno Wulan Sari (Dosen Tamu di Busan University of Foreign Studies) Angka romawi menjadi salah satu angka yang digunakan...

Memaknai Kembali Arti THR

AI dan Kecerdasan Bahasa Indonesia

Minggu, 04/5/25 | 13:26 WIB

Oleh: Elly Delfia (Dosen Prodi Sastra Indonesia dan S2 Linguistik Universitas Andalas) Pengaruh AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan tidak...

Berita Sesudah
Maskulinitas dalam Iklan Sampo Head & Shoulders

Maskulinitas Toksik dan Kekerasan Gender dalam Novel Lelaki Harimau

Discussion about this post

POPULER

  • Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

    Puisi-puisi Rifqi Septian Dewantara dan Ulasannya oleh Azwar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Galanggang Arang, Perhelatan Warisan Dunia WTBOS

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polda Sumbar Gelar Lomba Karya Tulis Peringati HUT Bhayangkara ke-79, Hadiah Puluhan Juta Rupiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Nagari Sikabau Keluhkan Ganti Rugi Lahan Plasma Terdampak Jaringan Listrik PT AWB

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wisata Budaya Matotonan Kecamatan Siberut Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jalan di Nagari Sopan Jaya Rusak, Warga Tuntut PT SAK Tanggung Jawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Kata Sekali, Sangat, Amat, Banget, dan Terlalu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024

Navigate Site

  • Dapur Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • TERAS
  • EKONOMI
  • HUKUM
  • POLITIK
  • DAERAH
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • LITERASI
    • ARTIKEL
    • CERPEN
    • KLINIK BAHASA
    • KREATIKA
    • PUISI
  • RENYAH
  • TIPS

PT. SCIENTIA INSAN CITA INDONESIA 2024