Agam, Scientia.id – Hasil penelitian mahasiswa strata 3 (S3) Universitas Negeri Padang (UNP) mengungkapkan bahwa terjadi penurunan kualitas sumber air danau Maninjau. Tak hanya itu, Danau Maninjau juga berada pada status hipertropik atau tercemar berat.
Hasil penelitian tersebut diungkap Wakil Direktur (Wadir) I Bidang Akademik UNP, Indang Dewata saat beraudensi dengan pemerintah Kabupaten Agam, Kamis (30/5/2024) lalu.
Indang lebih lanjut mengungkapkan bahwa hasil tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa terhadap kondisi lingkungan dan sosial masyarakat yang berada di kawasan Danau Maninjau. Dan ini juga merupakan kerja sama antara Pemkab dengan UNP.
“Karena kita tahu, saat ini kondisi Danau Maninjau telah mencapai ambang batas, karena banyaknya Keramba Jaring Apung (KJA) yang belum tertata sesuai dengan daya dukung dan daya tampung danau, sehingga terjadi penurunan kualitas sumber air danau, hingga berstatus hipertropik atau tercemar berat,” ujarnya.
Ia berharap, dengan data dari hasil penelitian mahasiswa ini, bisa menjadi bahan dasar bagi Pemkab Agam dalam upaya mengembalikan kondisi Danau Maninjau seperti sedia kala.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Andri Warman mengucapkan terimakasih kepada pihak UNP, khususnya kepada mahasiswa S3 yang telah melakukan praktik lapangan terhadap kondisi lingkungan dan sosial masyarakat di sekitar Danau Maninjau.
Menurutnya, hal ini sudah menjadi bagian dan tindak lanjut dari kerjasama yang telah dilakukan.
“Semoga hasil penelitian dari tim UNP ini, menjadi titik terang bagi Pemkab Agam dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di Danau Maninjau,” harapnya.
Baca Juga: Data Terbaru Kerusakan dan Kerugian Bencana Banjir Bandang di Agam
Kegiatan ini dilanjutkan dengan penyampaian dan presentasi oleh perwakilan mahasiswa S3 terhadap hasil yang didapati selama melakukan penelitian di Danau Maninjau, serta berdiskusi terkait tindak lanjut kerjasama antara Pemkab Agam dengan UNP. (*)