Bukittinggi, Scientia – Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Beny Yusrial angkat bicara soal tudingan Sekretaris Umum PSP Padang, Harris Hidayat Dt Batuah terkait lemparan botol air mineral dari penonton ke kepala wasit disaat laga Semi Final Liga 3 Sumbar antara PSP Padang vs PSKB Bukittinggi dihentikan, Senin (6/12/2021) lalu.
“Tidak betul itu. Lemparan botol hingga mengenai kepala wasit bukan dari penonton. Saya saksikan sendiri, saat itu saya berada di tribun. Saya pastikan botol itu bukan dari penonton,” Ujar Beny kepada wartawan di Bukittinggi, Selasa (14/12/2021).
Beny menyebut, ia menyaksikan laga semi final PSP vs PSKB tersebut dari awal. Begitu juga detik-detik terjadinya keributan sehingga wasit memutuskan menghentikan pertandingan kemudian keluar lapangan.
Sebelumnya, Sekretaris Umum PSP Padang, Harris Hidayat melalui wawancara bersama portal berita Minangsatu, menyatakan menyaksikan sendiri bahwa ada penonton yang melempar botol air mineral dan mengenai kepala wasit.
Wawancara dengan topik penjelasan Manajemen PSP soal tudingan pertandingan vs PSKB “Ilegal” itu dapat dilihat diunggahan youtube channel Minangsatu.
“Kita sangat menyayangkan manajemen PSP menyampaikan pernyataan yang tidak sesuai kondisi sebenarnya di lapangan. Ini bahaya jika tidak diluruskan sebab kita tahu kelanjutan pertandingan PSP vs PSKB ini masih dalam proses,” kata Beny.
Politikus dari Gerindra ini berharap kedua belah pihak baik PSP maupun PSKB agar menahan diri dalam memberikan pernyataan-pernyataan. Apalagi jika pernyataan itu tidak sesuai fakta sebenarnya di lapangan.
“Kita tidak ingin, akibat pernyataan yang tidak sesuai kejadian sebenarnya, malah semakin meruncing. Tentu nantinya mengakibatkan perseteruan atau membuat hubungan yang tidak baik antara PSP dengan PSKB hingga berujung ketidakharmonisan antara dua kota di Sumatera Barat (Padang dan Bukittinggi). Untuk itu, sebaiknya mari kita saling menjaga,” ingatnya.
Bagaimanapun, lanjut Beny, kedua klub ini punya potensi di Sumbar, bahkan di PSP dikabarkan ada pemain dari Bukittinggi dan Agam. Begitu juga di PSKB juga ada personil yang berasal dari Padang.
“Kasihan pemain maupun official yang lintas daerah ini, tentunya jadi beban bagi mereka. Ayo, mari bersama kita bangun semangat sportifitas olah raga guna kemajuan Sumatera Barat,” kata dia.
Beny juga berpesan kepada netizen atau warganet agar dalam menyikapi masalah pertandingan antara PSP vs PSKB itu dapat menahan diri untuk tidak lagi menghujat.
“Hujatan sama saja dengan provokasi. Provokasi tujuannya untuk memecah belah persaudaraan dan itu akan menghilangkan rasa badunsanak kita di ranah Minang,” tutup Beny. (aef)