Salah satu bentuk dukungan yang diberikan itu dengan memfasilitasi kegiatan literasi media di Aula Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD). Rabu, (21/62023)
Rektor diwakili Wakil Rektor III UIN Mahmud Yunus Batusangkar Sirajul Munir mengatakan, literasi media merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh akademisi dan mahasiswa, terutama dalam menghasilkan konten – konten yang positif.
Sebab di era serba digital saat ini, setiap orang bebas mengakses semua konten – konten siaran di media melalui handphone yang ditunjang dengan akses jaringan internet setiap saat.
“Kalau saat ini akdemisi dan mahasiswa tidak mau mengisi media itu dengan hal – hal yang baik, maka kita harus siap menyaksikan media itu diisi dengan hal yang tidak baik,” ujar Sirajul Munir.
Menurutnya, siaran – siaran media itu mesti menyediakan sajian yang berkualitas, bukan hanya sebatas tontonan saja, seyogyanya harus ada nilai kognitif, afektif dan psikomotor di dalamnya.
“Ini menjadi tantangan bagi akademisi dan mahasiswa untuk mengawal siaran media itu agar berkualitas,” katanya.
Disampaikan Sirajul Munir, akademisi dan mahasiswa memiliki tugas yaitu memantau dan memberikan edukasi, serta menganalisis isi siaran sembari menelaah secara akademis.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumbar, Rahmadi Sitrisno mengatakan, gerakan literasi media merupakan salah satu upaya dalam memberikan edukasi, masyarakat mampu memilih dan memilah setiap informasi.
“Kami berharap sahabat mahasiswa bisa memilah informasi dari sumber yang dapat dipercaya. Karena saat ini banyak media sosial menjadi rujukan setiap orang yang kebenaran informasinya masih diragukan,” katanya.
Menurutnya, setiap informasi yang didapatkan, mesti dicerna dan disebarluaskan dengan baik, sehingga bisa meminimalisir perpecahan di masyarakat.
“Oleh karna itu, mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peranan penting untuk menyampaikan pesan – pesan baik bagi masyarakat. Terutama dalam menghindari informasi hoax,” katanya.
Sementara itu, Komisioner KPI Pusat, Amin Shabana menambahkan, mahasiswa memiliki keterlibatan untuk melakukan pemantauan isi dan konten siaran media.
“Masukan dan kritikan yang diberikan masyarakat, terutama mahasiswa menandakan kepedulian yang sangat besar terhadap penyiaran. Justru ini akan membantu KPI dalam melakukan kontrol terhadap industri media. Sekaligus menjadi ranah pengabdian pada masyarakat,” sampainya.(YRP)