Balutan Deta (laki – laki) dan Tikuluak (perempuan) yang digunakan, melambangkan simbol dan makna tersendiri dalam kehidupan masyarakat yang menjadi tanda kewibawaan, kehormatan, kemuliaan, status, dan identitas pemakainya.
Di samping itu juga melambangkan corak kehidupan masyarakat yang memiliki pengetahuan luas dan dalam ilmu agama, seperti tagline UIN MY Batusangkar “Kampus Saias Islam Refleksi Surau Minangkabau”.
Adapun karya yang dipamerkan yaitu, Produk Halal dan Ketahanan Pangan dengan Judul “Gelatin Belut (Monopterus albus) dan Bunga Telang (Clopteria ternatea) Sebagai Additional Material Produk Olahan Susu”
Kedua, Literasi Inovasi Teknologi dengan Judul “Sistem Pengusir Hama (Burung Pipit dan Tikus) Tanaman Padi Berbasis Renewable Energy dan IOT”.
Ketiga, Iklim, Limbah, Lingkungan dan Sumber Daya Terbarukan dengan Judul “Pengelolahan limbah biji alpukat sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan”.
Dan keempat, karya Inovasi Nanoteknologi dan Kesehatan dengan Judul “Pembuatan Sirup Katuju (Kacang Tujuh Jurai) sebagai minuman herbal penurun demam masyarakat melalui Green Sintesis Nanopartikel”, serta dua cabang Olimpiade Biologi dan Kimia.
Sementara itu, Wakil Rektor III Dr. Sirajul Munir, M.Pd menjelaskan bahwa seluruh produk karya inovasi mahasiswa yang dipamerkan itu telah melalui seleksi panjang yang dilakukan oleh dewan juri OASE PTKI II Se-Indonesia 2023 pada tanggal 22-26 Mei 2023 lalu. (YRP)