Sikap optimis itu disampaikan oleh Wakil Ketua, DPW PKB Sumbar, Firdaus saat berbincang dengan Scientia di Padang.
Firdaus mengatakan, kekuatan yang dimiliki PKB berasal dari basis kultural maupun strukural partai mulai dari pengurus cabang sampai ke anak ranting yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota.
“Basis PKB itu kuat, mereka adalah orang – orang yang mengkuti dan mengamalkan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah atau Aswaja. Sebab PKB lahir dari rahim ulama yang berpedoman kepada ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah,”ujar Firdaus.
Menurutnya, basis Aswaja di Sumbar adalah Kelompok Tarekat, Tarbiyah Islamiah, NU, Santri – santri, Pondok Pesantren, dan kelompok tradisional yang mengakomodasi budaya dalam mengamalkan ajaran Islam.
Selama ini, kata Firdaus, tokoh – tokoh maupun jamaah yang berpemahaman Aswaja telah banyak menyebar mendukung berbagai partai politik, namun tidak diperhatikan secara serius.
“Kita akan rebut itu kembali, karena hanya PKB satu – satunya partai yang sangat peduli dengan nilai-nilai kemanusiaan yang agamis, berwawasan kebangsaan dan menjaga serta melestarikan tradisi keislaman,” katanya.
Kemudian PKB juga merupakan wadah, sarana dan wahana untuk menyerap, menampung, merumuskan, menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi rakyat guna menegakkan hak-hak rakyat dan menjamin pelaksanaan ketatanegaraan yang jujur, adil dan demokratis.
Salah satu bentuk perhatian dan kepedulian PKB dituangkan dengan kekonsistenan partai dalam mengawal terlaksananya undang – undang santri menjadi produk hukum di Sumbar, umumnya Indonesia.
Sehingga, pengembangan sumber daya manusia religius yang menebarkan rahmat, kedamaian dan kemaslahatan bagi semesta tidak lagi dinomor duakan dalam pembangunan daerah.
“Ini adalah komitmen PKB. Apapun halangan yang timbul, tidak akan menyurutkan semangat PKB mengawalnya mendadi peraturan daerah,” tegasnya. (YRP)