Rektor Unand, Prof. Yuliadri mengatakan, keberadan STP memiliki intergrasi dengan kajian penilitian dan kajian produk yang dikoneksikan dengan semua kelembagaan unit usaha untuk bisa dikembangkan.
Sehingga, STP dapat menjadi upaya untuk hilirisasi riset dan episentrum dari inovasi, karena perguruan tinggi adalah salah satu aktor yang berperan penting melakukan penelitian.
Seperti program pengembangan usaha yang dilakukan berbagai lembaga pemerintah atau BUMN, dimana hasilnya bisa dibina dan dikoneksikan dengan hasil riset.
“Hasil riset Universitas Andalas banyak sekali. Salah satunya berhubungan dengan pengembangan usaha-usaha, makanya dinamakan Tekcno Park,” ujar Yuliandri.
Senada, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Unand, Dr. Ing Uyung Gatot S Dinata menjelaskan, STP merupakan suatu wahana inovasi yang sudah diandalkan untuk meningkatkan daya saing produk usaha dan bisnis di daerah maupun nasional.
“STP mencoba membantu dunia usaha dengan meningkatkan daya saing produk yang didukung ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Peluang ini sangat terrbuka sekali,” terangnya.
Menurut Uyung, STP Universitas Andalas bertugas untuk mengkomersialisasikan hasil riset dan membina usaha agar kedepannya bisa mengungtungkan, karena di sana bertemu bisnis dengan teknologi, ilmu pengetahuan, dan inovasi.
Di sisi lain, Ketua Asosiasi STP Indonesia Dr. Lukito Hasta mengatakan tujuan didirikannya STP ini sebagai upaya untuk menjamin keberlajutan aktivitas riset di tanah air.
Ia berharap berdirinya STP Universitas Andalas ini kedepannya mampu memberikan manfaat besar baik untuk masyarakat Sumbar khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. (YRP)