Pariaman, Scientia – Gempa bumi magnitudo 7.3 yang berpusat di Kabupaten Kepulauan Mentawai membuat masyarakat di Pesisir Pantai Kota Pariaman, khususnya Kecamatan Pariaman Selatan melakukan evakuasi mandiri.
Evakuasi itu dilakukan guna menyelamatkan diri dari kemungkinan terjadinya tsunami.
Semua masyarakat terlihat berkumpul di sepanjang jalan Pasar Kurai Taji hingga simpang Basoka, bahkan ada yang terlihat melanjutkan perjalanan evakuasinya.
Salah seorang masyarakat, mengemukakan pihaknya melakukan evakuasi dikarenakan ada peringatan waspada potensi tsunami yang disampaikan BMKG.
“Setidaknya kita mencoba menghindari segalan kemungkinan buruk yang akan terjadi, apalagi tsunami,” katanya.
Berdasarkan pantauan Scientia.id di Lapangan, terlihat sejumlah masyarakat yang duduk dan berkumpul dengan keluarganya pelataran kedai yang ada di Kurai Taji.
Mereka melakukan evakuasi dengan menggunakan kendaraan yang dimilikinya seperti mobil, sepeda motor, becak roda tiga, dan kendaraan lainnya.
Semuanya berupaya mengangkut anggota keluarga dengan kendaraan yang di miliki, ada yang berboncengan 3 hingga 5 dengan menggunakan sepeda motor.
Terlihat juga para masyarakat membawa tas dan bingkisan untuk menyelamatkan barang – barang berharga, seperti surat – surat penting, baju, dan barang – barang lainnya.
Sedangkan untuk jalur evakuasi yang menjadi tujuan masyarakat pesisir pantai Pariaman Selatan yaitu kedaerah Kurai Taji hingga Sungai Sarik, Kabupaten Padang Pariaman.
Sementara itu, setelah 1 jam lebih sekitar pukul 04.30 WIB waktu, sebagian masyarakat ada yang memilih kembali ke kediaman masing – masing karena yelah merasa aman.(YRP)
Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Padang Panjang, BMKG Sumbar, Suaidi Ahadi mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6.9.
Sedangkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94° LS ; 98,38° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 Km baratlaut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 km. (YRP)