Padang, Scientia – Ketua Majelis Wali Amanat Unand selaku Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono mendukung pengembangan riset di bidang pangan dan kesehatan Universitas Andalas.
Salah satu bentuk dukungan yang diberikan yaiti dengan melaunching Pusat Riset Stem Cell dan Biobank Hilirisasi, Komersialisasi dan Bisnis Universitas Andalas.
Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa ada dua hal yang mesti dikuasai oleh Unand saat ini, yaitu pangan dan kesehatan.
Disektor pangan, kata Sakti Wahyu Trenggono, Unand harus memiliki satu produk unggulan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
“Kita masih banyak sekali tergantung dengam impor. Kalu itu bisa dilakukan subtitusi, itu lebih bagus,” ujar Sakti Wahyu Tenggono.
Sektor Kesehatan
Kemudian disektor kesehatan kata Sakti, dengan menciptakan teknologi – teknologi yang bisa mendukung kemajuan di bidang kesehatan, sebab untuk pengobatan masa depan menggunakan tailor made medicine.
Dikutip dari laman Pharmatutor, Tailor made Medicine adalah penerapan informasi genetik untuk memprediksi perkembangan penyakit, memengaruhi keputusan tentang pilihan gaya hidup, dan menyesuaikan intervensi pencegahan atau perawatan medis dengan kebutuhan individu setiap pasien.
Tailor Made Medicine dapat memungkinkan skrining, intervensi dini dan pengobatan untuk dikonsentrasikan pada mereka yang akan mendapat manfaat, mengurangi biaya dan efek samping bagi mereka yang kemungkinan tidak akan mendapat manfaat.
“Maka untuk mencapai itu diperlukan riset yang dilakukan oleh kampus. Sebab sumber daya yang paling banyak itu di universtitas,” katanya.
Salah satu riset yang paling murah dilakukan, sebut Sakti yaitu menemukan dan mengelola material – material bahan baku farmasi yang bersumber dari alam.
“Ini merupakan sebuah kekuatan, sehingga bidang kesahatan di Indonesia bisa setara dengan negara – negara luar,” sebutnya.
Menurut Sakti, hal itu sangat penting dilakukan, karena banyak masyarakat dan orang – orang hebar Indonesia melakukan pengobatan keluar negeri dan uangnya dinikmati oleh industri kesehatan luar negeri.
“Kita bisa melakukan itu, kalau kita serius. Salah satunya dengan pengembangan riset kesehatan,” katanya.
Dia berharap hal tersebut dapat menjadikan Unand sebagai universitas yang yang memiliki Fakultas Kedokteran yang hebat kedepannya.
“Maka kita harus punya roadmap jangka panjang, melaui rumah sakit Unand yang memiliki spesifikasi yang terus berkembang,” katanya.
Target Unand
Sementara itu, Rektor Unand Yuliandri mengatakan, ada beberapa target yang dilakukan Unand.
Pertama, untuk unit usaha dan riset yang dikembangan Unand berangkat dari potensi yang ada di Unand, terutama pangan dan kesehatan.
Salah satu bentuk yang akan dicapai, yaitu riset yang dilakukan Unand tertampung sehingga bisa kerjasama dengan pihak ke 3.
“Hasil Riset itulah yang akan jadi unit usaha yang bakal dikembangkan oleh Unand,” kata Yuliandri. (YRP)