Padang, Scientia – Serangan hacker terhadap beberapa situs website Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten dan kota di Sumatera Barat tidak membahayakan data rahasia Bawaslu.
Hal ini karena semua data-data rahasia itu tidak tersimpan di halaman website, melainkan pada server internal Bawaslu.
“Kalau untuk data internal lembaga, itu kita larang untuk di simpan pada halaman website. Karena data yang ada di web hanya bersifat informasi publik,” ujar Ketua Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, Alni saat dihubungi Scientia melalui whatsap. Rabu, (28/9/2022)
Saat ini kata Alni, ada sekitar 12 website yang diretas oleh hacker secara bergantian. Sedangkan motif peretasan itu belum diketahui oleh pihak Bawaslu.
“Mereka melakukan peretasan bergantian. Ada website yang sudah pulih, kemudian kena retas lagi,” kata Alni.
Menanggapi serangan hacker ini, pihak bawaslu tidak melakukan upaya hukum.
Hanya saja, untuk mengatasi persoalan tersebut Bawaslu Sumbar meminta bantuan kepada Bawaslu RI untuk peningkatan keamanan dan memperbaharui laman website.
“Kita telah melaporkan persoalan ini ke Bawaslu RI dan meminta untuk membantu perbaikan website yang diretas. Yang jelas nantinya, akan kami lakukan pengosongan data dan kami akan meningkatkan keamanannya,” ulas Alni. (Ajo)