“PMK ini disebabkan oleh virus dan virus ini datang secara tiba-tiba, serta penyebaranya sangat cepat. Bahkan, bisa menular pada radius 10 km,” kata Beni Irnando salah satu mahasiswa KKN Unitas. Selasa (26/7).
Dalam sosialisasinya, Beni mengatakan, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dengan PMK. Meskipun cepat menular, namun penyembuhannya juga cepat.
“Untuk kesembuhan sangat besar mencapai 90 persen. Asalkan diberikan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari hewan tersebut,” kata Beni yang juga petugas kesehatan hewan Kota Pariaman.
Beni menyampaikan, gejala awal jika hewan ternak terkena PMK dimulai dari air ludah pada hewan yang berlebih atau mulut hewan ini berbusa. Setelah itu, dua hari atau tiga hari berikutnya akan berdampak pada kuku ternak.
Selain itu, bagi hewan yang menyusui, PMK bisa berdampak pada kematian anak, karena air susunya tidak keluar. Sehingga anak hewan tidak menadapatkan asupan susu dari induknya.
“Ternak yang masih kecil ini sangat beresiko jika terkena PMK, karena anak ternak ini daya tahan tubuhnya masih rendah,” katanya.
Untuk penangannya di tahap awal, selain memberikan obat yang berasal dari petugas kesehatan hewan, masyarakat juga bisa memberikan obat-obatan alami. Seperti minuman dengan campuran kunit, telur, gula dan air.
“Kunyit itu sebagai antibiotik, telur dan gula ini sebagai peningkatan stamina hewan yang terdampak,” katanya.
Sementara itu, Beni juga mengajak masyarakat untuk selalu menjaga ternaknya, mulai dari kebersihan kandang, asupan makan, dan melakukan antisipasi sebelum terpapar virus PMK.
Sementata itu, Wali Korong Ringan-ringan, Guntur Mengapresiasi langkah mahasiswa KKN dalam kegiatan ini. Karena mayoritas dari masyarakat didaerahnya memiliki ternak.
“Kami sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh anak-anak mahasiswa dari Unitas ini. Semoga dengan kegiatan ini bisa memberikan pemahaman bagi masyarakat, dan bisa mengantisipasi gejala awal dari PMK,” katanya. (Ajo)