Bukittinggi, Scientia – Ketua Asosiasi Homestay Bukittinggi (AHB), Kota Bukittinggi, Hj Yuliarti Bachtiar mengaku saat ini peningkatan tamu yang menginap mengalami kenaikan yang signifikan dibanding tahun lalu.
“Alhamdulillah, beberapa bulan belakangan ini, tepatnya sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) agak longgar akibat pandemi Covid-19, para tamu yang menginap di homestay kami sudah lumayan,” kata dia kepada Scientia di homestay miliknya di kawasan Jalan by pass kota itu, Minggu (13/2/2022).
Menurut Yuliarti yang biasa disapa Loly Sikumbang ini, sebagai pemilik homestay memang harus mengutamakan keramahan dan pelayanan maksimal terhadap calon tamu yang akan menginap. Hal itu diupayakan, agar setiap tamu benar-benar merasakan berada di rumah miliknya sendiri.
“Intinya pelayanan utama itu, setiap pemilik homestay agar bisa membuat pelanggan (tamu) merasa betah dan nyaman ditempat beristirahatnya, setelah menikmati hari libur mereka di Kota Wisata Jam Gadang ini,” ujar dia.
Kata Loly, standar pelayanan tersebut didapatkan setelah adanya pembinaan-pembinaan dari Pemerintah Kota (Pemko) atau Dinas Pariwisata Bukittinggi.
“Ya, kami pemilik yang tergabung dalam AHB sebanyak 70 orang dan merupakan pelaku UMKM di kota ini, mendapatkan pembinaan-pembinaan bagaimana cara mengelola homestay dengan baik,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bukittinggi, Marfendi membenarkan setiap pemilik homestay terus tingkatkan pelayanan internal dan eksternal. Selain itu, harus pula, punya standarisasi penginapan agar tidak melanggar aturan perundang-undangan termasuk norma-norma adat serta budaya Minangkabau.
“Standarisasi dimaksud selain terkait sewa homestay dan aturan sesuai adat serta budaya di Minangkabau, legalitas tamu yang menginap juga jelas. Sedangkan pelayanan eksternal, akses jalan menuju homestay harus bagus dan mudah dilewati kendaraan,” kata Wawako. (aef)