• Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara
Rabu, 29 Maret 2023
  • Masuk
  • Daftar
Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
BERLANGGANAN
Scientia Indonesia
  • Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara
  • Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara
Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
Scientia Indonesia
Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
Beranda Opini

75 Tahun HMI dalam Bingkai Kemerdekaan

Editor: Tan Marajo
5 Februari 2022
pada Opini
Estimasi membaca: 2 menit
A A

Oleh:

Arfino Bijuangsa

IKLAN

Wasekjen PB HMI

Himpunan Mahasiswa Islam atau yang disingkat dengan HMI merupakan organisasi mahasiswa yang lahir pada tahun 1947, atau dua tahun pasca kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

HMI lahir dengan membawa dua misi yakni mempertahankan negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia (komitmen kebangsaan) serta, yang kedua, menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam (komitmen keumatan). Dua misi ini kemudian disebut dengan dua komitmen azasi HMI.

Misi tersebut diperkuat dalam tujuan HMI yakni terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah SWT (pasal 4 AD HMI).

Dalam menjalankan misi dan mencapai tujuannya, HMI selalu memainkan peran perjuangan (pasal 9 ADHMI) dengan mengacu pada Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) yang diantaranya berisikan tentang kemanusiaan, keadilan ekonomi dan sosial serta persoalan kemasyarakatan.

Sampai saat sekarang ini, ‘kitab pergerakan atau perjuangan’ ini masih dipakai dan menjadi karakter tersendiri bagi diri seorang kader HMI. Pandangan tentang nilai-nilai inilah yang mendoktrin kader-kader HMI dalam sepak terjangnya menghadapi badai keanekaragaman umat dan bangsa Indonesia.

Kehidupan organisasi HMI yang lahir dari rahim Indonesia tentu menjadikan HMI sebagai anak kandung Indonesia. Sudah menjadi sebuah keniscayaan, bahwa apa yang terjadi di Indonesia dirasakan pula di dalam HMI. Karena, HMI adalah mini Indonesia.

Kehidupan dalam keanekaragaman di dalam HMI memang banyak ditemui. Sebab, syarat masuk HMI hanya dua yaitu orang yang beragama Islam dan dia adalah seorang berstatus mahasiswa. Dengan ini, maka siapapun asalkan mahasiswa dan Islam boleh ikut berhimpun di dalam HMI. Apapun latar belakangnya dan apapun tujuannya. Hal inilah yang menyebabkan kader-kader HMI bersifat toleran yang merupakan kebiasaan orang yang hidup dalam keanekaragaman.

Oleh karena inilah HMI amat bersifat terbuka. Tanpa memperhatikan latar belakangnya, asalkan dianggap memiliki kemampuan, siapa saja bisa menjadi harapan dan ‘besar’ dan membesarkan HMI. Tentu saja tidak bisa lepas dari fungsi perkaderan HMI.

Selain itu juga tidak bisa lepas dari rasa persamaan dan persaudaraan yang merupakan kebiasaan atau simbol internal HMI. Sudah menjadi sebuah keniscayaan di HMI, berteman lebih dari bersaudara.

Dari hal ini juga, ruang kolaborasi terbuka luas kepada semua orang baik internal maupun eksternal. Ruang kolaborasi ada di dalam HMI memang sudah menjadi sebuah kenangan dan akan menjadi sebuah karakter tersendiri bagi diri seorang kader HMI dalam menghadapi segala tantangan zaman.

Umur HMI yang kini sudah mencapai 75 tahun bukanlah umur yang lagi muda. Ibarat seorang manusia, 75 adalah orang yang sudah ‘kenyang’ dengan asam garam kehidupan. Bak pepatah jauah bajalan banyak diliek lamo hiduik banyak diraso (jauh perjalanan banyak yang dilihat lama hidup banyak yang dirasakan).

Selamat ulang tahun HMI yang ke 75. Semoga jalanmu semakin mudah dan tetap melahirkan pemimpin umat dan bangsa. Arah Baru HMI; Berdaya Bersama Menuju Indonesia Emas 2045. (*)

Terkait

BagikanTweetKirim
Sebelumnya

Dua Hari Lagi Pendaftaran Ditutup

Berikutnya

Hakimin:  Dirgahayu 14 Tahun Partai Gerindra

Berita Terkait

Prof. Helmi dalam Kenangan

Prof. Helmi dalam Kenangan

27 Maret 2023

Oleh: Alfitri (Dosen FISIP Universitas Andalas)   Suatu siang di awal Oktober tahun 2011 aiphone di meja kantor saya berbunyi....

Dolar

Peluang Tradisi Sipasan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia

1 Maret 2023

Oleh: Nur Ahmad Salman Herbowo (Bergiat di Lembaga Surau Intellectual for Conservation (SURI) Keberadaan masyarakat Tionghoa di Padang tidak lepas...

Peran Milenial dalam Pembangunan

Takicuah Di Nan Tarang

11 Februari 2023

    Oleh: ALFITRI (Dosen FISIP Universitas Andalas) Selepas rapat di kampus beberapa hari yang lalu, saya meluncur ke Pasar...

Menghentikan Gelombang Sampah Plastik

Menghentikan Gelombang Sampah Plastik

1 Februari 2023

Oleh: ALFITRI (Dosen Departemen Sosiologi FISIP Universitas Andalas) Masalah sampah, khususnya sampah plastik, telah menjadi perhatian dan keprihatinan global. Tak luput di...

Prof. Azyumardi, Amerika, dan Unand

Prof. Azyumardi, Amerika, dan Unand

19 September 2022

Oleh: ALFITRI (Dosen Departemen Sosiologi FISIP Universitas Andalas) Hari Minggu Siang (18/09/22) kemarin kita dikejutkan oleh berita duka dari Kuala...

Antara Kemilau Cahaya Transmigrasi dan Masyhurnya Peradaban di Ranah Cati Nan Tigo

Antara Kemilau Cahaya Transmigrasi dan Masyhurnya Peradaban di Ranah Cati Nan Tigo

16 September 2022

Budi Saputra (Alumnus Universitas PGRI Sumatera Barat) Jauh sebelum Festival Pamalayu digelar pertama kali pada tahun 2019, nama  Dharmasraya begitu...

Berikutnya
Hakimin:  Dirgahayu 14 Tahun Partai Gerindra

Hakimin:  Dirgahayu 14 Tahun Partai Gerindra

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

Takraw Putra Kandas, Sumbar Masih Berpeluang Tambah Emas dari 5 Cabor

1 tahun yang lalu
9 Anggota DPRD Sumbar PAW Dilantik

9 Anggota DPRD Sumbar Resmi sebagai PAW

2 tahun yang lalu

Populer

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Keunikan Kata Penghubung Maka dan Sehingga

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Tanda Titik pada Singkatan Nama Perusahaan

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Penulisan Angka dalam Bahasa Indonesia

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

© 2018-2022
PT Scientia Insan Cita Indonesia

Navigasi Situs

  • Tentang Kami
  • Redaksi Scientia
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
  • Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara

© 2018-2022
PT Scientia Insan Cita Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In