![Diskusi Kota sesi pertama bersama lima belas wali kota lainnya di Indonesia.[foto : ist]](https://i0.wp.com/scientia.id/wp-content/uploads/2021/11/IMG-20211105-WA0011.jpg?resize=1257%2C685&ssl=1)
Bukittinggi, Scientia – Kota Bukittinggi terpilih menjadi salah satu daerah yang mengikuti ajang Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) dan Riset Transformasi Digital Indonesia (RTDI) 2021. Ajang tersebut, diselenggarakan oleh Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC) Institut Teknologi Bandung (ITB).
RKCI dan RTDI 2021 merupakan kegiatan untuk pengukuran terhadap implementasi konsep Kota Cerdas di Indonesia. Tujuannya adalah mengukur kesiapan digital kota, kinerja terhadap pengelolaan kota dan memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai permasalahan serta potensi dihadapi kota.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menjelaskan, selain tujuan diatas, ajang ini juga memberikan gambaran bagi stakeholder dalam membangun layanan kota, evaluasi berkelanjutan dan perkembangan implementasi kota cerdas di Indonesia 8 tahun terakhir.
“Diajang RKCI dan RTDI 2021 kali ini, Kota Bukittinggi telah melewati tahap awal melalui evaluasi nandiri secara online pada akhir September lalu. Kemudian penilaian tahap I yang dilanjutkan validasi dan survey dari Tim Assesment,” terang Erman Safar. Jumat (5/11).
Erman melanjutkan, “Validasi dan survey dirangkai dengan acara Diskusi Kota (Dikta). Acara itu, diikuti secara online oleh beberapa kota yang telah lolos ditahap awal penilaian. Salah satu kota yang lolos itu termasuk Bukittinggi,” sambungnya.
Sebelumnya, Kamis (4/11) Wako Erman, melalui Wakilnya Marfendi, mengikuti Diskusi Kota sesi pertama bersama lima belas wali kota lainnya di Indonesia. Diskusi digelar secara online dari ruang Bukittinggi Command Center (BCC) Balai Kota, Bukittinggi.
Dalam pemaparannya, Marfendi menyampaikan profil Kota Bukittinggi, Kondisi Eksisting Pembangunan Kota Cerdas Bukittinggi, Kesiapan Infrastruktur, Program Unggulan, Program Dalam Mempersiapkan Transformasi Digital, Keterlibatan Stakeholder dan Tantangan yang akan dihadapi kedepannya dalam implementasi dan pengembangan Kota Cerdas Bukittinggi (Bukittinggi Smart City).
Pada sesi validasi secara online itu Wawako Marfendi didampingi Tim Kota Cerdas Bukittinggi. Tim terdiri dari 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), menjawab tuntas sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Tim Asessment.
Pada sesi validasi, dipertanyakan Tim Asesment adalah kondisi dan situasi Kota Bukittinggi sesuai yang telah diisikan pada evaluasi mandiri di tahap sebelumnya. Antara lain program dan perencanaan untuk Kota Cerdas, sektor unggulan penunjang perekonomian masyarakat, kesiapan infrastruktur teknologi dan informatika serta masalah dan tantangan yang dihadapi kota.
Ada satu hal penting dan sangat menarik bagi Assesor dalam assesment tersebut yakni terkait Program Unggulan Kota Bukittinggi dan Sistem Bukittinggi Hebat. Program itu tengah digarap Pemerintah Kota (Pemko) Bukittinggi.
Tim Kota Cerdas Bukittinggi menjelaskan, bahwa Sistem Bukittinggi Hebat merupakan sistem informasi terintegrasi dalam rangka mendorong transformasi digital dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Sistem itu diinisiasi dan digrand disain Walikota Erman Safar serta merupakan upaya penyusunan dan pemanfaatan “Big Data” terpadu Pemerintah Kota Bukittinggi. Big Data tersebut dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaannya, menjalankan tata pemerintahan yang memiliki akuntabilitas, efektifitas, efisiensi, transparansi, partisipasi aktif yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
“Sistem Bukittinggi Hebat tersebut kita yakini sebagai inovasi dan solusi cerdas dalam menangani permasalahan-permasalahan Kota Bukittinggi,” jelas Wawako. (aef)
