• Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara
Senin, 30 Januari 2023
  • Masuk
  • Daftar
Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
BERLANGGANAN
Scientia Indonesia
  • Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara
  • Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara
Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
Scientia Indonesia
Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
Beranda Berita Utama

Ungkap 3 ‘Dosa’ Sistem Pendidikan, Kemendikbud Ristek Ingatkan Pentingnya ‘Modernisasi Agama’

Editor: Isran
23 September 2021
pada Berita Utama, Edukasi
Estimasi membaca: 2 menit
A A
Viewer: 34
Kemendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim.

Jakarta, Scientia – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim mengingatkan pentingnya moderasi agama dalam sistem pendidikan di tanah air.

Saat peluncuran Aksi Moderasi Agama, ia mengungkapkan ada tiga “dosa” di sistem pendidikan Indonesia, yaitu intoleransi, perundungan dan kekerasan seksual.

“Tiga ‘dosa’ ini adalah hal yang kami basmi dalam sistem pendidikan. Memang akan memakan waktu untuk menyelesaikan tapi itu aspirasi masyarakat dan tidak ada abu-abu dalam mencapai itu,” kata Nadiem, kemarin (22/9/2021).

IKLAN

Untuk mencapai kehidupan moderasi beragama, dapat dimulai dari sistem pendidikan karakter dalam program merdeka belajar. Adanya asesmen nasional mendorong survei karakter dan lingkungan belajar yang nantinya akan terlihat nilai-nilai pancasila, seperti nilai kebhinekaan, toleransi, dan keamanan lingkungan sekolah sehingga bisa mengukur peta mutu pendidikan Indonesia.

Ini tidak hanya berbasis kemajuan atau pencapaian kognitif tapi juga nilai-nilai dalam budaya pembelajaran di sekolah. Selain itu, Nadiem menjelaskan profil pelajar Pancasila yang dirumuskan oleh Kemendikbud juga berperan penting dalam menerapkan moderasi beragama lewat sistem pendidikan.

“Profil pelajar Pancasila ada enam dan ini bertujuan menciptakan manusia saat dia keluar dari sistem pendidikan,” ujar dia.
Dalam hal ini, kebhinekaan mengambil posisi pertama dari enam pilar profil pelajar Pancasila. Sebab, nilai-nilai kemanusiaan merupakan hal penting tanpa saling membedakan suku, ras, agama, dan antargolongan.

Terlebih, Nadiem menyebut generasi muda seharusnya semakin bersatu bukan terpecah guna menghadapi masalah nanti, seperti perubahan iklim.

Adanya pendidikan karakter berkualitas dan iklim sekolah yang toleran tak terlepas dari peran guru sebagai pemimpin pembelajaran. Oleh karena itu, Nadiem mendukung penuh program modul pembelajaran untuk guru dalam moderasi agama.

“Kami juga mengupayakan terobosan dalam program pendidikan guru seperti menyisipkan topik-topik kebhinekaan dan nilai-nilai moderasi beragama dalam materi pendidikan kurikulum penggerak,” ucap dia.

Dia pun menyertakan materi toleransi dalam musyawarah guru mata pelajaran yang meliputi komitmen berkebangsaan, bersikap moderat, kesetaraan dan kemanusiaan, berpikiran terbuka dan kritis, dan akomodatif terhadap nilai-nilai lokal. Nadiem menyambut baik inisiatif Kementerian Agama (Kemenag) dalam merancang program penguatan moderasi agama. (red/bos)

Terkait

Tags: 'Dosa' Sistem Pendidikan'Modernisasi Agama'Kemendikbud RistekNadiem Anwar Makarim
BagikanTweetKirim
Sebelumnya

Haris Azhar Bakal Ungkap Sepak Terjang Luhut Binsar Pandjaitan di Papua, Soal Dugaan Konflik Bisnis Tambang

Berikutnya

Kontingen Sumbar :  PON XX PAPUA 2021 Kondusif 

Berita Terkait

Lima mahasiswa UIM MY Batusangakar saat bersama Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Masjid Raya Sumbar. [foto : ist]

Lima Mahasiswa UIN MY Batusangkar Ikuti Program Magang Nasional, Ini Pesan Gubernur

9 Januari 2023

Lima mahasiswa UIM MY Batusangakar saat bersama Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Masjid Raya Sumbar. [foto :...

UPNVJ adakan Pelatihan Entrepreneurship untuk Kaum Milenial di Indramayu

UPNVJ adakan Pelatihan Entrepreneurship untuk Kaum Milenial di Indramayu

2 Januari 2023

Jakarta, Scientia. Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UPN Veteran Jakarta melaksanakan pelatihan entrepreneurship untuk kaum millennial di...

sastra inggris unand

Gelar FGD dengan Stakeholder, Sastra Inggris Unand Bahas Pengembangan Kurikulum

19 Desember 2022

PADANG, SCIENTIA - Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas mengadakan diskusi grup berfokus (FGD) dengan stakeholder, Senin (19/12/2022)....

Sutan Riska Dianugerahi BUKA Award dan Pemkab Dharmasraya INFORMATIF

Sutan Riska Dianugerahi BUKA Award dan Pemkab Dharmasraya INFORMATIF

13 Desember 2022

SUTAN Riska Tuanku Kerajaan bersyukur atas anugerah BUKA Award dan Pemkab Dharmasraya menjadi INFORMATIF penilaian Komisi Informasi (KI) Sumbar. Dua...

Pembekalan Publikasi Jurnal Ilmiah bagi Guru SMK Kesehatan Dharmabakti Nusantara

13 Desember 2022

Padang, Scientia-Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Sumatera Barat mengadakan pembekalan bagi guru-guru SMK Kesehatan Dharmabakti Nusantara Padang sebagai...

Pengabdian Dosen Universitas PGRI Sumbar ke SMK Kesehatan Dharmabakti Nusantara

Pengabdian Dosen Universitas PGRI Sumbar ke SMK Kesehatan Dharmabakti Nusantara

10 Desember 2022

  Padang, Scientia-Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Sumatera Barat (Sumbar) yang terdiri atas Herfyna Asty, Dian Mega...

Berikutnya
Kontingen Sumbar :  PON XX PAPUA 2021 Kondusif 

Kontingen Sumbar :  PON XX PAPUA 2021 Kondusif 

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

Cerpen “Ketika Uni Lia Pergi” Karya Ali Usman dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

Cerpen “Ketika Uni Lia Pergi” Karya Ali Usman dan Ulasannya oleh Ragdi F. Daye

2 tahun yang lalu
Politik Gagasan

Politik Gagasan

3 tahun yang lalu

Populer

  • Kenangan Berpendar di Kota Berhati Nyaman: Sebuah Catatan Perjalanan dari Yogyakarta

    Kenangan Berpendar di Kota Berhati Nyaman: Sebuah Catatan Perjalanan dari Yogyakarta

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Embung Liang Ular Tepi Selo Tidak Pernah Berfungsi

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Keunikan Kata Penghubung Maka dan Sehingga

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Penggunaan Kata Ganti Engkau, Kau, Dia, dan Ia

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

© 2018-2022
PT Scientia Insan Cita Indonesia

Navigasi Situs

  • Tentang Kami
  • Redaksi Scientia
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
  • Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara

© 2018-2022
PT Scientia Insan Cita Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In