Oleh: Alfitri
(Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas)
Ternyata bersih-bersih bukan hal yang mudah. Kebersihan atau membersihkan lingkungan menjadi agenda global. Agenda itu pun termuat dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Saat ini, banyak negara kewalahan menghadapi masalah sampah. Bank Dunia memprediksikan pada tahun 2050 akan ada 3,4 miliar ton sampah perkotaan di dunia. Ini tentu bukan tugas pemerintah saja untuk mengatasinya, tetapi menjadi PR bagi semua orang.
Betapa tidak. Ada lebih dari 7 miliar orang di bumi ini yang menghasilkan sampah setiap hari. Masalahnya, setengah dari sampah itu tidak ditangani dan dikelola dengan baik. Akibatnya, sampah menjadi sumber krisis lingkungan secara global. Di Indonesia, misalnya, hanya 2 juta ton sampah yang dapat dikelola. Selebihnya, sekitar 4,2 juta ton sampah tidak terkelola.
Menumpuk dan berserakannya sampah di daratan maupun lautan dapat menimbulkan aneka masalah lingkungan, terutama di perkotaan, dan juga mengancam ekosistem laut. Hal ini terutama terkait sampah plastik yang perlu puluhan hingga ratusan tahun untuk dapat terurai. Bagi Indonesia, sampah plastik menjadi perhatian khusus karena negara kita termasuk penghasil sampah plastik terbanyak di dunia.
Berbagai ikhtiar untuk mengatasi masalah sampah ini telah dilakukan di berbagai balahan dunia. Tahun 2008 di Estonia dilaksanakan aksi bersih-bersih yang diikuti oleh 50.000 orang. Semenjak itu, aksi ini berkembang menjadi gerakan sosial bersih-bersih di banyak negara. Ini dilakukan pada hari Sabtu pekan ketiga bulan September setiap tahunnya. Kemudian tanggal 15 September 2018 dinyatakan sebagai Hari Bersih-bersih Sedunia (World Cleanup Day) perdana yang diikuti oleh sekitar 18 juta orang di 157 negara termasuk Indonesia. Lalu ini berlanjut setiap tahunnya dengan melibatkan peserta dan negara yang lebih banyak.
Tahun 2021 aksi bersih-bersih dan peringatan Hari Bersih-bersih Sedunia dilaksanakan Sabtu, 18 September ini. Seperti juga tahun-tahun sebelumnya momen ini digunakan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat (public awareness) untuk mengatasi masalah sampah secara bersama. Ini bertujuan untuk meningkatkan kebersihan bumi dari sampah yang tidak terkelola dengan baik. Melalui ini seluruh lapisan masyarakat, pemerintah, dunia usaha hingga individu diajak untuk berpartisipasi dalam menjadikan lingkungan bersih dan bebas dari sampah.
Peringatan Hari Bersih-bersih Sedunia Tahun 2021 diharapkan menjadi momentum peningkatan kepedulian dan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Karena itu, salah satu tema aksinya adalah Pilah Sampah dari Rumah. Tema aksi ini sejalan dengan Gerakan Nasional Pilah Sampah yang diluncurkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sejak tahun 2019 yang lalu. Gerakan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang terus mengalir ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sekaligus mengembangkan potensi ekonomi dari sampah yang dapat didaur ulang,
Kegiatan anggota masyarakat dalam memisahkan sampah plastik di rumah, misalnya, akan membantu menghidupkan Bank Sampah atau membantu pemulung dalam mengumpulkan sampah plastik bernilai ekonomi untuk dijual ke industri daur ulang, sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Ini adalah bagian dari kegiatan 3 R (Reduction, Reuse, dan Recycle) yang secara keseluruhan akan mengurangi timbunan sampah di TPA.
Kegiatan tersebut perlu dikampanyekan dan digencarkan terus pelaksanaannya agar target pada kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah nasional (Jakstranas) dapat dicapai. Jakstranas yang dituangkan dalam Perpres RI Nomor 97 Tahun 2017 itu menargetkan pengurangan sampah pada tahun 2025 sebesar 30% dari angka timbulan sampah sebelum Jakstranas ini dibuat. Kemudian pada tahun 2025 ditargetkan pula 70% dari timbulan sampah yang ada dapat ditangani/dikelola dengan baik.
Ini adalah target yang tidak ringan. Perlu dukungan dan partisipasi dari semua pihak. Termasuk dari seluruh anggota masyarakat dengan mulai bersih-bersih dan memilah sampah dari rumah.***