Jakarta, Scientia – Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri baru saja mendapatkan gelar profesor kehormatan (guru besar tak tetap) hari ini, Jumat (11/6/2021) dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
Apakah ini sinyal duet Megawati-Prabowo Subianto (Mega-Pro) yang kian kuat?
Seperti diketahui, Unhan merupakan kampus binaan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Prabowo saat ini merupakan Menteri Pertahanan.
Pengukuhan gelar Profesor Kehormatan (guru besar tak tetap) Ilmu Pertahanan Bidang Kepemimpinan Strategik pada Fakultas Strategi untuk Megawati dilakukan dalam sidang senat terbuka siang tadi. Salah satu alasan pemberian gelar ini adalah Megawati dianggap memiliki dan menguasai tacit knowledge tentang ilmu pertahanan, khususnya bidang kepemimpinan strategis.
Para guru besar disebut menilai kualitas itu sudah diaplikasikan dalam berbagai peran publik, yakni saat Megawati menjabat tiga periode anggota DPR pada 1984-1999. Lalu saat menjabat wakil presiden dari 1999 hingga 2001 dan saat menjadi presiden dari 2001 hingga 2004.
Pemberian gelar ini seolah menjadi bumbu di tengah wacana duet Mega-Pro. Duet Mega-Pro diketahui pertama kali diusung dalam Pilpres 2009.
Wacana duet Mega-Pro disambut baik oleh DPD PDIP Jawa Barat. Ketua DPD PDIP Jawa Barar Ono Surono menilai wajar Megawati dan Prabowo kini terlihat ‘mesra’.
“Mega-Pro itu sah-sah saja. Pergaulan politik sahabat lama pernah berpasangan juga di 2009. Sekarang dua pimpinan besar dan dua ketua umum partai yang besar di Indonesia tentunya hangat setelah bertemu lagi,” ungkap Ono kepada wartawan di Padalarang, Bandung Barat, Kamis (10/6/2021).
Sementara itu, Gerindra mengaku belum berbicara perihal Pilpres 2024. Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut pihaknya masih sibuk melakukan konsolidasi internal.
“Kalau di Gerindra sendiri hal tersebut belum diputuskan. Dan kebiasaan di kami ada forum yang khusus untuk itu, dan biasanya juga tidak di awal-awal. Kami sedang fokus konsolidasi partai,” ucap Dasco di kompleks MPR/DPR, Jumat (11/6/2021). (red)