• Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara
Senin, 30 Januari 2023
  • Masuk
  • Daftar
Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
BERLANGGANAN
Scientia Indonesia
  • Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara
  • Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara
Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
Scientia Indonesia
Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
Beranda Literasi Puisi

Puisi-puisi Ragdi F. Daye

Editor: Putri Mandai
5 Juli 2020
pada Puisi
Estimasi membaca: 2 menit
A A
Viewer: 114

Kapal Cepat Mentawai

 

Hatiku tertawan di lebat rambutmu

Belantara purba aroma damar,

IKLAN

ubi, sagu, dan gendut babi

 

Aku setengah mengigau

memanggil lautmu

yang meninabobokanku

melambungkan ke puncak khayali

 

Mengaburkan arah pulang

Dermaga tua penuh ikan mati

Topi yang jatuh ke air kumuh

Sobekan peta kota tercinta

 

Tai ka baga koat*

Kautoreh tato ganjil di dada kiriku

Ujung panah tajam menghunjam

Gulung curam lidah gelombang

Catatan:

* bahasa Mentawai: orang-orang di dalam laut

 

Daun-Daun Koyak di Imam Bonjol

 

Kau tidak perlu tahu namaku, seperti juga

kau tidak perlu tahu nama pohon

yang daun-daunnya gugur

dengan warna merah menyala itu.

 

Cukup senyum kecil seperti leleh embun

di tepi daun. Cukup kehangatan tulus

dari mata berkabut penuh rasian itu.

 

Aku telah lama koyak di sini.

Bersama daun-daun mersik

yang diinjak-injak, anjungan gonjong

bau kencing, dan gegap derap kaki berlari.

 

Aku telah busuk, telah busuk, dan mati!

 

Entah mengapa taman ini dinamai

imam Perang Padri. Tak ada selawat

di sini. Hanya erangan liar

yang berdentam-dentam kala malam.

Hanya kesedihan runcing yang menyengat

borok di jangatku.

 

Tapi bagimu taman ini adalah firdaus.

Aku mendengar puisi riang di gelak

tertahanmu. Seolah rumput-rumput di sini

hamparan sajadah. Seolah udara di sini

wangi kasturi dari tubuh kekasihmu.

Kau tidak perlu tahu namaku,

juga nasib buruk yang merajam

jalan rahim beliaku.

 

Sore Tanjakan Indarung

 

Aroma bakso bakar pecah dalam irama tartil

Albayyinah; engkau gundah diombang rasa bersalah

pulang ke rumah tanpa susu dan ayam goreng

yang ditunggu anak-anakmu. Pelajaran bersabar

masih belum tuntas.

 

Di timur, bukit kapur yang terkelupas itu

telah mati ditinggalkan. Hanya kera-kera

yang berebut sisa pentol di tangkai lidi. Kera-kera

yang diamati dan dipotret seolah selebriti.

 

Hujan mungkin tidak turun sore ini,

debu pabrik semen tetap mengapung kelabu

seperti harimu. Perjalanan pulang harus dilanjutkan

karena engkau tak mungkin mengubah arah tujuanmu:

rumah.

 

Langit Gagak

 

Aku mengikutimu

yang kian buram

oleh langit hitam

Bukan mendung

atau malam

Tapi taburan wabah

dari bulu-bulu maut

yang lapar

Aku masih mengikuti

kelam punggungmu

yang terlihat semakin gelap

Seperti lubang

yang mengisap.

 

Ragdi F. Daye menulis puisi dan cerita pendek. Bukunya yang telah terbit Perempuan Bawang dan Lelaki Kayu (2010), Rumah yang Menggigil (2016), dan Esok yang Selalu Kemarin (2019).   Pernah diundang  mengikuti Ubud Writers and Readers Festival 2011. Sekarang tinggal di Padang, Sumatra Barat. Alamat surel: ragdifdaye@gmail.com

 

 

 

 

 

Terkait

Tags: #Ragdi F. Daye
BagikanTweetKirim
Sebelumnya

Sinonim Kata “Ubah”, “Ganti,” dan “Tukar”

Berikutnya

Lelaki Medang Batu

Berita Terkait

Puisi-puisi Danang Susena

Puisi-puisi Danang Susena

8 Januari 2023

Aku Berilah aku babad bukan hikayat babad memintal jiwaku babad adalah aku. Berilah aku beskap bukan jas sampirkan aku lurik...

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

Puisi-puisi Yogi Resya Pratama

6 November 2022

Jalan Menuju Masa Depan Kalau kau merasa Dirimu tidak nyaman di atas dunia Jangan cepat simpulkan Kalau di dunia tak...

Puisi-puisi Apriwanto

Puisi-puisi Apriwanto

25 September 2022

Ayah Tercinta Menetes air di keningmu Kulit tanganmu kian rapuh Tak gentar Siang malam tanpa lelah Ayah Di keheningan malam...

Mengenal Perbedaan Partikel per dan Awalan per-

Puisi-puisi Reno Wulan Sari

18 September 2022

Dayana memang tak berkesudahan, Nak segala tanya yang kautarik dan ulur di ujung mata termasuk belulang tajam, menancap kening suatu...

Puisi-puisi Rilen Dicki Agustin

Puisi-Puisi Rilen Dicki Agustin

7 Agustus 2022

Tungau di Media Sosial terkadang kita menjadi tungau setelah berisik di media sosial menggigit diri kita sendiri 2022   Tungau...

Problematika Komunikasi Dunia Kampus Selama Pandemi

Puisi-Puisi Yudhistira Ardi Poetra, M.I.Kom.

31 Juli 2022

Waktu Itu Tertegun aku di satu waktu Duduk termenung menatap ke arah jam satu Terlihat dua insan nan tengah memadu...

Berikutnya
Lelaki Medang Batu

Lelaki Medang Batu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

Canangkan PID dan BIAN, Padang Pariaman Optimalkan Penanganan Stunting

Canangkan PID dan BIAN, Padang Pariaman Optimalkan Penanganan Stunting

10 bulan yang lalu
Eka Vidya Putra menjelaskan peranan IKIP sebelum Rapat Pokja IKIP Sumbar, Kamis (18/2) di Kantor KI Sumbar. [Foto: Ist]

IKIP Jadi Bahan Presiden untuk Dunia

2 tahun yang lalu

Populer

  • Afrina Hanum

    Sumbang 12 untuk Puti Bungsu Minangkabau

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Kenangan Berpendar di Kota Berhati Nyaman: Sebuah Catatan Perjalanan dari Yogyakarta

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Embung Liang Ular Tepi Selo Tidak Pernah Berfungsi

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Keunikan Kata Penghubung Maka dan Sehingga

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Penulisan Angka dalam Bahasa Indonesia

    0 dibagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
Scientia Indonesia

© 2018-2022
PT Scientia Insan Cita Indonesia

Navigasi Situs

  • Tentang Kami
  • Redaksi Scientia
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

Tidak Ditemukan
Tampilkan Semua Hasil
  • Edukasi
  • Scientech
  • Literasi
  • Politik
  • Ekonomi Bisnis
  • Hukrim
  • Ragam
  • Arena
  • Hiburan
  • Konsultasi Hukum
  • Opini
  • Nusantara

© 2018-2022
PT Scientia Insan Cita Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In